Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Olahraga Lari dengan Masker Bikin Susah Nafas, Begini Baiknya

KOMPAS.com - Memakai masker ketika kita berbelanja atau pergi bekerja memang bukan hal yang merepotkan.

Tapi, kondisi ini akan menjadi berbeda ketika kita memakainya untuk berolahraga di luar ruangan, khususnya olahraga lari.

Karena situasi pandemi Covid-19, ahli kesehatan menyarankan masyarakat untuk memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Berbagai riset telah membuktikan memakai masker, meskipun jenis non-medis, efektif untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun, memakai masker saat melakukan olahraga lari berpotensi menganggu kita saat menghirup oksigen.

Padahal, otot membutuhkan oksigen yang tinggi saat kita berlari agar mendapatkan hasil yang maksimal dari olahraga yang kita lakukan.

Menurut pakar kedokteran keluarga dari Cleveland Cinic, Caitlin Lewis, kondisi lingkungan di mana kita melakukan olahraga sangat menentukan apakah kita perlu memakai masker atau tidak.

"Umumnya, kita harus memakai masker ketika berlari di area yang ramai sehingga sulit melakukan physical distancing," ucapnya.

Ketika kita bertemu orang lain atau melewati kerumunan, Lewis juga menyarankan agar kita mengenakan masker.

"Namun ketika Anda berlari sendiri, Anda tidak perlu memakai masker," tambahnya.

Aturan yang sama juga berlaku ketika kita melakukan olahraga lain di luar ruangan , seperti mendaki atau bersepeda.

"Satu hal yang perlu Anda ingat memakai masker tidak bisa menjadi pengganti physical distancing," ucap Lewis.

Memakai masker mengurangi potensi tetesan droplet yang kita kelaurkan mengenai orang lain.

Kita semua berpotensi membawa virus dan menularkannya ke orang lain. Dengan memakai masker, kita bisa meminimalisir kemungkinan buruk tersebut.

"Meski Anda berlari di tempat yang relatif sepi, kenakan masker ketika bertemu orang lain," ucap Lewis.

Efek memakai masker saat berlari

Lewis juga mengatakan ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan ketika melakukan olahraga di luar ruangan.

"Memakai masker akan mengurangi aliran udara dan membuat kita lebih sulit bernapas," ucap dia.

Namun, hal itu tidak akan mengurangi oksigen atau membuat karbon dioksida sulit keluar dari tubuh.

Kondisi tersebut hanya akan mempengaruhi kinerja atau kecepatan kita saat melakukan olahraga.

"Dengan kata lain, pakai masker sata olahraga membuat kita lebih sulit menarik napas," tambahnya.

Memakai masker saat olahraga juga membuat kita mudah lelah meski kondisi tubuh kita cukup baik.

Oleh karena itu, kita harus melakukan modifikasi intensitas lari saat mengenakan masker.

Memakai masker saat lari membuat kita rentan mengalami nyeri di dada, pusing, dan sulit bernapas. Itu sebabnya, kita harus lebih peka terhadap kondisi tubuh kita.

Saat merasakan ada yang tidak beres dengan tubuh, temukan tempat yang aman dan lepaskan masker yang kita kenakan.

"Anda juga bisa duduk atau jalan kaki sampai bisa menarik napas dan merasa lebih baik," tambahnya.

Saat kita telah terbiasa berolahraga memakai masker, kata Lewis, tubuh akan bisa beradaptasi dan risiko-risiko tersebut tak akan terjadi.

Tips Berolahraga dengan masker

Berlari dengan memakai masker akan membuat kita merasa tak nyaman karena gesekan kain masker dengan kulit wajah kita.

Selain itu, keringat yang keluar juga bisa membasahi masker sehingga membuat manfaat masker tak lagi efektif.

Untuk menghindari hal itu, gunakan masker khusus yang terbuat dari bahan tidak ketat dan terlalu tebal. Selain itu, pilihlah bahan masker yang mudah menyerap kelembapan.

Masker yang kita kenakan juga harus pas dengan ukuran dan struktur wajah kita. Jangan lupa, perhatikan kebersihan masker yang kita kenakan.

"Sebaiknya, Anda membawa masker cadangan saat berolahraga sehingga kita bisa menggantinya ketika amsker terasa kotor atau basah karena keringat," saran Lewis.

Saat melepas dan memakai masker, Lewis juga menyarankan agar kita mencuti tangan atau menggunakan handsanitizer.

https://health.kompas.com/read/2020/06/05/100000068/olahraga-lari-dengan-masker-bikin-susah-nafas-begini-baiknya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke