Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenali Penyebab dan Cara Mengatasi Ruam Pada Ketiak

KOMPAS.com - Ketiak merupakan bagian tubuh yang rawan mengalami ruam. Jika dibiarkan tanpa penanganan, hal ini bisa memicu iritasi.

Ruam ketiak biasanya muncul dalam bentuk benjolan, kulit kemerahan atau bersisik. Banyak hal yang dapat menyebabkan ruam ketiak.

Ruam pada ketiak juga bisa muncul dalam beberapa jam hingga beberapa bulan.

Meski kebanyakan ruam di ketiak mudah diobati, kita harus menentukan penyebabnya agar kondisi tersebut tidak kembali terjadi.

Penyebab ruam di ketiak

Melansir Healthline, munculnya ruam di ketiak bisa disebabkan kondisi berikut:

1. Dermatitis topik

Dermatitis topik juga dikenal dengan eksim, biasanya mulai terjadi pada masa kanak-kanak.

Eksim memang umum terjadi di area lipatan tubuh, seperti ketiak. Kondisi ini biasanya menyebabkan area kulit berwarna merah, gatal, dan mengeras.

Ruam karena eksim bisa menyebabkan munculnya darah karena menggaruk terus-menerus. Rasa gatal karena eksim bisa muncul pada waktu-waktu tertentu.

2. Dermatitis seboroik

Dermatitis seboroik adalah iritasi kulit yang disebabkan oleh produksi berlebih sebum atau minyak pada kulit.

Berbeda dengan eksim, dermatitis seboroik muncul dalam bentuk bercak serpih berminyak atau sisik.

3. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak terjadi ketika kita terpapar alergen atau zat pemicu iritasi seperti parfum atau deterjen.

4. Candida

Candida atau kandidiasis adalah infeksi jamur atau ragi. Penyakit ini paling sering terjadi pada area kulit yang lembab, seperti ketiak.

Penderita candida biasanya mengalami pembengkakan, ruam merah, dan gatal. Candida juga bisa memburuk saat cuaca panas atau memakai pakaian ketat.

Ruam pada ketiak yang tidak segera diobati bisa menyebabkan infeksi bakteri dan jamur yang serius.

Infeksi ini dapat menyebabkan munculnya pustula atau benjolan merah berisi cairan yang menyebabkan gatal dan radang. 

Pencegahan

Untuk mencegah ruam pada kulit, jaga kebersihan diri sebaik mungkin. Kita bisa menjaga kebersihan diri dengan mandi teratur dan hindari mengeringkan tubuh dengan handuk. 

Jika deodoran atau produk kulit tertentu menyebabkan ruam, segera hentikan penggunaannya. Kita juga bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan penyebab spesifik ruam pada kulit.

Selain itu, hindari menggunakan pakaian ketat yang terbuat dari bahan sintetis, Kain sintetis bisa menyebabkan penumpukan keringat yang memicu ruam pada ketiak.

Cara mengatasi

Ruam di ketiak yang disebabkan oleh alergen harus segera diidentifikasi apa zat pemicunya dan berhenti menggunakan produk yang terdapat alergen tersebut.

Selain langkah tersebut, ruam pada bisa diatasi dengan cara berikut:

  • mandi dengan air hangat
  • menggunakan krim anti-gatal yang dijual bebas
  • menggunakan sabun dengan pelembab tanpa aroma
  • untuk kulit kering dan eksim, kompres kulit dengan air dingin
  • hindari menggaruk bagian yang teriritasi karena rentan membuat kita infeksi.

Stres juga bisa memicu ruam pada kulit, untuk mengatasinya, kita bisa melakukan teknik rileksasi atau aktiivtas yang membuat kita merasa tenang.

https://health.kompas.com/read/2020/06/16/120000168/mengenali-penyebab-dan-cara-mengatasi-ruam-pada-ketiak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+