KOMPAS.com - Stres dan rasa cemas seringkali mewarnai hidup kita. Ini hal yang wajar terjadi.
Pasalnya, stres dan kecemasan merupakan bagian alami dari respon "fight or flight" yang terjadi saat tubuh berada dalam situasi bahaya.
Ketika merasa terancam, tubuh akan melepaskan hormon stres. Hormon stres inilah yang membuat jantung berdetak lebih kencang dan aliran darah juga lebih cepat.
Kondisi ini juga membuat pernapasan berjalan lebih cepat dan tekanan darah meningkat.
Pada saat yang sama, indera seseorang menjadi lebih tajam, dan tubuh melepaskan nutrisi ke dalam darah untuk memastikan semua bagian memiliki energi yang dibutuhkan.
Proses ini terjadi sangat cepat saat kita mengalami stres. Sementara itu, kecemasan merupakan respon tubuh terhadap stres tersebut.
Banyak orang merasa tertekan, gelisah, atau takut saat mengalami kecemasan.
Gejala
Ada banyak kesamaan gejala antara stres dan kecemasan. Ketika seseorang mengalami stres, mereka bisa mengalami gejala berikut:
Saat mengalami kecemasan, seseorang juga bisa merasaan gejala berikut:
Beda stres dan kecemasan
Stres dan kecemasan adalah bagian dari reaksi tubuh yang sama dan memiliki gejala serupa. Itu sebabnya, sangat sulit membedakan keduanya.
Namun, stres cenderung bersifat jangka pendeng dan merupakan respon atas ancaman yang terjadi.
Sementara itu, kecemasan bisa bertahan dalam jangka waktu lama dan seringkali muncul tanpa pemicu.
Cara mencegah dan mengatasi
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi stres dan kecemasan, salah satunya dengan melakukan teknik relaksasi.
Berikut teknik relaksasi yang bisa kita lakukan untuk meredam stres dan kecemasan:
Selain teknik relaksasi, kita juga bisa meredam kecemasan dan stres dnegan olahraga.
Akitivitas fisik dapat membantu kita untuk mengatasi situasi yang membuat stres. Olahraga juga memicu pelepasan hormon endorfin yang mendorong perasaan senang dan tenang.
https://health.kompas.com/read/2020/07/11/193200068/sering-terlihat-sama-begini-beda-stres-dan-kecemasan