Dilansir dari Mayo Clinic, saat pasokan darah ke otak berkurang, jaringan otak tak bisa mendapat oksigen dan nutrisi.
Akibatnya, sel-sel di otak bisa mati dalam hitungan menit dan berdampak pada tubuh.
Penyebab stroke
Ada dua penyebab stroke yang utama, yakni penyumbatan pembuluh darah arteri pemicu stroke iskemik dan pecahnya pembuluh darah pemicu stroke hemoragik.
Ada juga penderita yang mengalami gangguan pasokan darah sementara ke otak atau transient ischemic attack (TIA). Kondisi ini tidak menimbulkan gejala penyakit yang lama.
Terdapat beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko stroke, di antaranya:
Melansir Web MD, untuk mendeteksi gejala stroke, gunakan tes di bawah ini:
Tersenyum lalu amati apakah satu sisi wajah terkulai, perot, atau tidak simetris
Angkat kedua tangan ke atas dan amati apakah salah satu lengan jatuh ke bawah
Ucapkan frasa singkat dan periksa apakah bicaranya cadel, tidak jelas, atau aneh
Apabila ketiga jawaban di atas adalah iya, segera cari pertolongan medis dan catat kapan gejala penyakit muncul.
Perbedaan waktu menit penting dalam menangani stroke. Bila perlu, panggil ambulance agar lebih cepat menjangkau rumah sakit.
Perawatan medis stroke paling baik dilakukan dalam rentang waktu selang tiga jam sejak gejala awal penyakit muncul.
Jika stroke disebabkan pembuluh darah yang pecah, dokter akan menghentikan pendarahan sesegera mungkin.
Tanda-tanda stroke
Beberapa penderita terkadang tanda-tanda stroke sebelum penyakit menyerang.
Tanda-tanda ini bisa muncul secara bertahap atau mendadak. Beberapa tanda-tanda stroke tersebut di antaranya:
Jika Anda merasakan beberapa tanda-tanda stroke di atas segera konsultasi ke dokter.
https://health.kompas.com/read/2020/07/30/180300568/7-gejala-stroke-yang-pantang-diabaikan