KOMPAS.com – Tingkat kesuburan seorang pria dapat diketahui secara pasti dengan melakukan uji kualitas sperma di laboratorium.
Apabila dalam pengunjian kualitan sperma ternyata kurang atau bahkan tidak subur, banyak solusi yang bisa dilakukan.
Selama ini memperbaiki kesuburan khususnya bagi kaum pria seringkali dianggap harus meminta perotolongan dokter.
Padahal sebenarnya ada beberapa cara alami yang patut dicoba dan diterapkan supaya kualitas sperma bisa meningkat dan tetap terjaga.
Selain itu, cara-cara tersebut relatif tidak begitu memerlukan biaya yang besar, sehingga siapa saja bisa menjajalnya.
Memiliki kualitas sperma yang baik akan memperbesar peluang pasangan suami istri untuk memperoleh seorang anak.
Secara umum, kualitas sperma ditentukan oleh tiga indikator, yaitu jumlah sperma, kecepatan pergerakan sperma, dan bentuk sperma yang sempurna (kepala melingkar dan ekor panjang yang kuat).
Melansir berbagai sumber, berikut ini adalah ragam cara meningkatkan kualitas sperma untuk mendukung program hamil yang bisa dilakukan:
1. Mengelola stres
Dalam Buku Cara Mudah Merencanakan Jenis Kelamin Anak (2008) karya dr. Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes, dijelaskan stres pikiran dapat mengakibatkan nafsu seksual seseorang berkurang dan bahkan kualitas sperma pria mengalami hal yang sama.
Secara medis dokter belum mengetahui alasan pasti mengapa stres yang berlebihan bisa mengurangi jumlah dan kualitas sperma.
Namun, hal itu kemungkinan terjadi karena stres dapat mendorong tubuh melepas hormon kortisol yang dapat berpengaruh negatif terhadap hormon testosteron.
Jadi, usahakan selalu menghindari stres berlebih untuk meningkatkan kualitas sperma.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan stres di antaranya yakni:
2. Mengatur kembali jadwal hubungan seks
Hindari hubungan seks yang terlalu sering jika ingin meningkatkan kualitas sperma untuk mendukung kehamilan.
Pasalnya, hubungan badan yang terlalu sering bisa saja mengakibatkan jumlah dan kualitas sperma yang dihasilkan akan berkurang.
Intensitas hubungan seks rata-rata pasangan suami istri yang sudah cukup lama menikah yakni biasanya 2-3 kali seminggu.
Apabila pasangan suami istri menginginkan anak pada waktunya, maka yang perlu diperhatikan adalah mengatur kembali jadwal berhubungan seks tersebut.
Melakukan variasi jumlah tentu bukan merupakan masalah berarti.
Jadi, usahakan tiga hari sebelum waktunya berhubungan seks (koutus) tidak melakukan senggama, sehingga produksi sperma suami bisa lebih optimal.
3. Konsumsi makanan sumber vitamin C
Kekurangan vitamin C bisa menyebabkan sperma menggumpal.
Jadi, bagi para pria yang menginginkan memiliki kualitas sperma yang baik, penting untuk senantiasa mengasup vitamin C sesuai kebutuhan.
Vitamin C adalah antioksidan yang membuat membrane-membran sel menjadi stabil dan ini bermanfaat baik juga untuk sperma.
Selain dari makanan, vitamin C dapat diperoleh juga dari suplemen.
Namun, penggunaan suplemen vitamin C akan lebih baik jika di bawah pengawasan dokter.
4. Menghindari olahraga berlebihan
Pria yang berolahraga secara berlebihan bisa mengurangi jumlah sperma mereka.
Hal ini disebabkan karena suhu di sekitar testis meningkat selama beraktivitas dan mengeluarkan energi yang tidak sedikit.
Sebuah studi di AS, para peneliti mengungkap bahwa para pelari yang berlatih lebih dari 90 km per minggu mempunyai jumlah sperma lebih rendah dan sel-sel sperma kurang matang lebih banyak daripada pria berlari yang berlatih 50 km per minggu.
Jadi, olahragalah dengan intensitas sedang.
Latihan aerobik yang dosisnya sedang seperti jalan cepat dan berenang yang dilakukan secara rutin 3 kali seminggu, masing-masing selama 20 menit, malah terbukti bisa meningkatkan kualitas sperma.
5. Hindari pemakaian celana dalam ketat
Meski mungkin tidak seefektif seperti yang diyakini oleh sebagian orang, mengganti celana dalam yang ketat dengan celana dalam yang longgar, pada kenyatannya dapat menaikkan jumlah sperma pria.
Pasalnya, testis pria ada dalam lingkungan yang bersuhu normal.
Sebaliknya, pemakaian celana dalam yang ketat akan mengakibatkan suhu lingkungan testis menjadi panas dan akibatnya proses produksi sperma dalam testis menjadi terganggu.
6. Menghindari kegemukan
Jika Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, turunkanlah berat badan beberapa kilogram untuk mendukung program hamil.
Hal ini mungkin bisa meningkatkan kesuburan Anda.
Pasalnya, kelebihan berat badan dapat mengakibatkan jaringan lemak bisa membungkus testis dan ini tentunya akan menaikkan suhu lingkungan menjadi lebih panas.
Alhasil, proses produksi sperma menjadi terpengaruh dan bahkan bisa membunuh sperma di dalamnya seandainya suhu sekitar testus melebihi batas normal.
7. Menghindari terlalu sering mandi air panas atau mandi sauna
Duduk di kamar mandi sauna, bak air hangat, atau mandi air hangat biasa pada suhu suhu yang melebihi temperatur tubuh untuk jangka waktu yang lama bisa menurunkan produksi sperma.
Jadi, jangan menghabiskan waktu lebih dari 15 menit sehari di bak air hangat atau ruang sauna.
Jika tetap ingin mandi, usahakan agar suhu air atau ruang sauna tidak melebihi 36,5 derajat Celsius.
Mandi di bak dengan air dingin malah bisa menjadi pilihan yang lebih baik karena bisa meningkatkan kualitas sperma.
8. Kurangi atau hindari konsumsi alkohol
Melansir Mens’ Health, alkohol yang dikonsumsi bisa menjadi 'racun' bagi sperma.
Bagi pria yang ingin meningkatkan kualitas atau jumlah sperma, disarankan agar tidak mengonsumsi alkohol lebih dari 3-5 gelas dalam seminggu.
9. Akupunktur
Akupuntur tidak memiliki dampak langsung pada kualitas sperma, namun telah terbukti salah satunya dapat mengurangi stres yang, pada gilirannya bisa membantu peningkatan jumlah sperma.
Studi pada 2014, para peneliti menemukan pria dengan tingkat stres tinggi memiliki lebih sedikit sperma dengan motilitas yang berkurang dibandingkan pria dengan tingkat stres rendah.
10. Penuhi asupan vitamin D
Melansir Health Line, pria dengan kadar testosteron yang rendah cenderung mengalami kekurangan vitamin D.
Jadi, sangat dianjurkan bagi pria yang sedang ingin meningkatkan kualitas sperma untuk mengasup vitamin D secara cukup.
Cara terbaik untuk mendapatkan vitamin D adalah rutin berjemur di bawah sinar mentari 10-30 menit sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Vitamin D juga dapat diperoleh dari konsumsi makanan, seperti ikan salmon, ikan sarden, tiram, udang, dan kuning telur.
Apabila terasa sulit, konsultasikan dengan dokter untuk kemungkinan pemberian suplemen vitamin D.
11. Cukupi kebutuhan vitamin B
Selain vitamin C dan vitamin D, pria membutuhkan asupa vitamin B cukup untuk meningkatkan kualitas sperma.
Kebutuhan vitamin B Vitamin B12 (kobalamin) perlu dipenuhi untuk melindungi sperma dari peradangan dan tekanan oksidatif yang merusak sel.
Sedangkan vitamin B9 (folat) diperlukan oleh pria, karena kekurangan vitamin ini berkaitan dengan penurunan kualitas sperma.
Vitamin B12 dapat ditemukan dalam daging sapi, ikan, dan produk susu.
Sedangkan asam folat dapat ditemukan pada ragam jenis makanan, seperti sayur bayam, kuning telur, pisang, sayur brokoli, jamur, dan hati sapi.
12. Asup makanan yang mengandung likopen
Likopen termasuk nutrisi yang dapat berpengaruh terhadap kualitas sperma.
Zat gizi dapat mengurangi senyawa spesies oksigen reaktif yang merusak DNA sperma, serta sperma itu sendiri.
Beberapa bahan makanan yang mengandung likopen tinggi di antaranya, yakni tomat, jambu biji, semangka, pepaya, dan paprika merah manis yang sudah dimasak.
13. Batasi atau hindari paparan zat kimia tertentu
Zat kimia tertentu, terutama tembaga, aseton, dan merkuri dapat merusak jumlah, pergerakan, dan bentuk sperma.
Tembaga banyak ditemui di pipa air, cat, dan tanah.
Sementara, aseton kerap ditemui di piring plastik, kemasan plastik serta bahan konstruksi.
Sedangkan, merkuri paling mungkin bisa ditemukan dalam bentuk debu logam dan partikel kecil yang terdapat di area pabrik
Paparan berbagai zat tersebut dapat dihindari dengan berbagai cara.
Misalnya saja, rutin melihat kandungan produk (termasuk makanan), serta mengganti bahan plastik dengan bahan lain, seperti stainless steel, kaca, dan jenis plastik khusus.
14. Tingkatkan konsumsi lemak sehat
Melansir Medical News Today, lemak tak jenuh ganda sangat penting untuk perkembangan sel sperma yang sehat. Lemak itu termasuk asam lemak omega 3 dan omega 6.
Sebuah tinjauan pada 2019 dari tiga penelitian, menemukan bahwa pria dengan infertilitas yang dilengkapi dengan asam lemak omega 3 mengalami peningkatan yang signifikan dalam pergerakan dan konsentrasi sperma, dibandingkan dengan pria yang tidak mengonsumsi suplemen omega 3.
Sebaliknya, konsumsi lemak trans atau lemak tidak sehat bisa berdampak pada penurunkan jumlah atau kualitas sperma pria.
https://health.kompas.com/read/2020/08/05/210100268/14-cara-meningkatkan-kualitas-sperma-untuk-mendukung-program-hamil