KOMPAS.com – Menjaga kebersihan dan kesehatan telinga sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan pendengaran.
Seseorang yang mengalami gangguan pendengaran di antaranya akan mengalami kesulitan dalam mendengar pembicaraan, sehingga terjadi gangguan komunikasi yang dapat berdampak negatif terhadap pekerjaan, pendidikan, dan hubungan sosial.
Dokter spesialis THT RS Indriati Solo Baru, dr. Hutami Laksmi Dewi, Sp.THT-KL, M.Kes, menjelaskan terdapat beberapa jenis gangguan pendengaran yang bisa dialami seseorang.
Pembagian jenis gangguan pendengaran tersebut berdasarkan perbedaan penyebabnya.
Berikut ini beberapa jenis gangguan pendengaran dan cara mengatasinya yang dapat dipahami:
1. Gangguan pendengaran konduktif
dr. Hutami menerangkan gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika suara tidak dapat ditransmisikan dengan baik karena adanya gangguan pada telinga luar atau tengah.
Dalam banyak kasus, menurut dia, gangguan pendengaran konduktif dapat diobati secara medis.
Beberapa contoh penyebab gangguan pendengaran konduktif, yakni:
2. Gangguan pendengaran sensorineural
Gangguan pendengaran sensorineural memengaruhi koklea, organ pendengaran dalam telinga bagian dalam, atau saraf di luar telinga bagian dalam.
“Kebanyakan gangguan pendengaran sensorineural adalah permanen, tidak dapat diobati secara medis, dan dapat mengakibatkan kesulitan membedakan suara dan memahami pembicaraan,” jelas dr. Hutami kepada Kompas.com, Rabu (12/8/2020).
Terdapat banyak penyebab gangguan pendengaran sensorineural, seperti:
3. Gangguan pendengaran campuran
Gangguan pendengaran campuran adalah kombinasi dari gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif.
Kondisi ini diakibatkan dari masalah kedua bagian telinga, baik bagian dalam, luar atau tengah.
Pilihan pengobatan untuk mengatasi gangguan pendengaran campuran, antara lain yakni:
4. Gangguan pendengaran saraf
dr. Hutami menjelaskan, gangguan pendengaran saraf adalah masalah yang dihasilkan dari tidak adanya atau kerusakan pada saraf pendengaran.
Gangguan pendengaran saraf biasanya mendalam dan permanen.
Alat bantu dengar dan implan koklea tidak dapat membantu karena saraf tidak dapat menyampaikan informasi suara ke otak.
Dalam banyak kasus, implan batang otak (ABI) mungkin dapat menjadi pilihan terapi mengatasi gangguan pendengaran saraf.
https://health.kompas.com/read/2020/08/12/133000368/4-jenis-gangguan-pendengaran-dan-cara-mengatasinya