KOMPAS.com – Tubektomi atau ligasi tuba adalah bentuk kontrasepsi permanen pada wanita untuk mencegah kehamilan.
Tubektomi dilakukan dengan melibatkan operasi kecil di mana saluran tuba wanita dipotong atau ditutup.
Tujuannya, yakni menghentikan sperma dapat mencapai sel telur untuk membuahinya.
Melansir Health Line, tubektomi dapat dilakukan dengan anestesi umum baik dengan prosedur laparoskopi sederhana yang memakan waktu sekitar 30 menit atau prosedur bedah yang lebih kompleks (laparotomy mini) yang membutuhkan rawat inap selama satu atau dua hari.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai keduanya:
1. Tubektomi laparoskopi
Ini adalah prosedur paling umum yang dilakukan dalam metode tubektomi.
Dalam prosedur ini, akan dilakukan beberapa hal berikut:
2. Laparotomi mini
Terkadang pendekatan bedah "terbuka" yang dikenal sebagai laparotomi mini mungkin diperlukan jika pendekatan laparoskopi tidak sesuai, seperti:
Dalam prosedur laparotomi mini, akan dilakukan beberapa hal berikut:
Dokter dapat membantu menentukan pilihan prosedur tubektomi yang terbaik bagi Anda.
Yang jelas, tubektomi selama ini terbukti sangat andal dan dalam banyak kasus dapat mencegah kehamilan, meski tidak 100 persen efektif.
Di mana, sekitar 1 dari 200 wanita yang menjalani tubektomi dilaporkan masih bisa hamil.
Hal ini mungkin terjadi apabila:
Jika kehamilan benar-benar terjadi setelah dilakukan tubektomi, ada kemungkinan lebih besar terjadi ektopik.
Artinya, kehamilan terjadi di luar rahim, yakni biasanya di saluran tuba di mana janin tidak dapat bertahan hidup.
Keuntungan dan kerugian kontrasepsi tubektomi
Melansir Healthnavigator.org, metode kontrasepsi tubektomi memiliki keuntungan dan kekurangan tersendiri yang bisa menjadi pertimbangan bagi setiap pasangan atau wanita sebelum melakukannya.
Berikut ini secara garis besar keuntungan dan kerugian kontrasepsi tubektomi yang bisa diketahui:
Keuntungan tubektomi:
Kerugian tubektomi:
Sebagian besar tubektomi adalah prosedur yang aman dengan sedikit komplikasi.
Kebanyakan wanita tidak mengalami masalah setelah ligasi tuba.
Namun, sebelum melakukan prosedur ini, Anda sebaiknya bediskusi dulu dengan pasangan.
Sekali lagi, Anda hanya boleh melakukan tubektomi juga yakin tidak menginginkan anak lagi atau tidak menginginkan anak sama sekali.
Jadi, pertimbangkan semua opsi dan gunakan metode kontrasepsi lain sampai Anda benar-benar yakin mengenai hal tersebut.
Dokter biasanya juga akan lebih dulu bertanya tentang keadaan Anda, memberikan informasi detail tentang tubektomi, dan mungkin merekomendasikan konseling sebelum memutuskan untuk menyetujui proses tubektomi.
https://health.kompas.com/read/2020/10/21/210300368/keuntungan-dan-kerugian-kontrasepsi-tubektomi