Hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan dua angka. Angka pertama disebut tekanan sistolik atau kekuatan tekanan di pembuluh darah arteri saat jantung berdetak.
Sedangkan angka kedua menunjukkan tekanan diastolik atau kekuatan tekanan di pembuluh darah arteri saat jantung beristirahat di antara detak jantung.
Melansir WebMD, seseorang dikatakan memiliki tekanan darah atau tensi normal apabila hasil pengukurannya menunjukkan angka 120/80 mmHg.
Dalam dunia medis, tekanan darah rendah disebut hipotensi. Pada orang dalam kondisi kesehatan prima, hipotensi tidak menimbulkan gejala tertentu.
Akan tetapi, pada orang tua atau pemilik gangguan kesehatan yang aliran darah ke jantung, otak, dan organ vitalnya terganggu, tekanan darah rendah bisa menjadi masalah serius.
Sebelum membahas tanda atau ciri-ciri darah rendah kambuh, kenali dulu penyebab darah rendah sebagai berikut.
Penyebab darah rendah kambuh
Risiko tekanan darah rendah meningkat seiring bertambahnya usia. Kondisi ini bisa disebabkan aliran darah ke otot jantung dan otak menurun seiring tambahnya usia.
Selain itu, tekanan darah rendah juga bisa disebabkan penumpukan plak di pembuluh darah.
Di luar faktor usia dan penumpukan plak di pembuluh darah, penyebab darah rendah kerap kambuh bisa disebabkan:
Sedangkan tekanan darah bisa drop secara tiba-tiba dan mengancam jiwa karena pendarahan, suhu tubuh terlalu rendah atau tinggi, gangguan otot jantung, infeksi darah, dehidrasi, dan reaksi alergi.
Melansir American Heart Association, ciri-ciri darah rendah kambuh yang kerap dirasakan penderitanya yakni:
Gejala tekanan darah rendah kerap muncul ketika seseorang berdiri dalam waktu lama. Atau bisa juga saat penderita tiba-tiba beranjak dari tempat duduk atau berbaring.
Jika Anda kerap mengalami ciri-ciri darah rendah kambuh di atas, segera konsultasikan ke dokter.
https://health.kompas.com/read/2020/11/28/060600468/10-ciri-ciri-darah-rendah-kambuh