KOMPAS.com - Meski seringkali tak berbahaya, bintitan di mata tentu sangat menganggu.
Banyak orang Indonesia beranggapan bintitan merupakan 'karma' karena kita terlalu sering mengintip.
Padahal, ada alasan ilmiah mengapa bisa muncul bintit di mata.
Sebenarnya apa penyebab bintitan?
Bintit adalah infeksi pada folikel bulu mata atau kelenjar air mata.
Menruut dokter keluarga Matthew Goldman, foliker atau kelenjar air mata bisa mengalamiinfeksi ketika kita menggaruk atau terpapar bakteri di area tersebut.
“Bintik biasanya terjadi di tepi luar atau tepat di bawah kelopak mata, yang terlihat seperti jerawat," ucap Goldman.
Bintit di mata biasanya hanya terjadi sekitartiga hari dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Bagaimana cara mencegahnya?
Ada banyak kebiasaan buruk yang bisa memicu bintit seperti malas membersiahkan riasan wajah atau lupa mencuci tangan saat memakai kontak lensa.
Berikut berbagai cara mencegah bintit:
Bagaimana cara mengatasi bintit di mata?
Ketika mengalami bintitan, hindari untuk memencetnya karena bisa terjadi infeksi.
Bintit di mata hanya perlu kita biarkan saja karena bisa sembuh dengan sendirinya.
Jika ingin mempercepat proses penyembuhan, kita bisa mengompresnya dengan air hangat dan kain bersih selama lima hingga 15 menit beberapa kali sehari.
Untuk menghindari iritasi dan infeksi lebih lanjut, Goldman menyarankan agar kita tidak memakai riasan atau lensa kontak saat mengalami bintit.
“Saat bintitan, jaga area mata tetap bersih dan pori-pori di sekitarnya tidak tersumbat oleh kotoran," ucap Goldman.
Namun, bintitan juga memerlukan pemeriksaan dokter jika menyebabkan kondisi berikut:
Benjolan pada mata yang tak kunjung holang bisa menjadi tanda adanya oenyakit serius seperti kanker. Itu sebabnya, kita tetap harus waspada.
https://health.kompas.com/read/2021/02/04/180000568/mata-bintitan--penyebab-pencegahan-dan-cara-mengatasinya