Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahaya Limbah Medis yang Tidak Dikelola dengan Baik

KOMPAS.com - Sejak pandemi melanda, sampah medis menjadi isu lingkungan yang memprihatinkan.

Paparan limbah medis ini bisa menyebabkan penyakit dan menyebabkan cedera.

Pasalnya, limbah kesehatan juga mengandung zat atau agen berbahaya, seperti berikut:

Menurut data WHO, pengelolaan limbah medis yang buruk bisa memicu bahaya berikut:

1. Infeksi

Limbah medis biasanya mengandung patogen penyebab infeksi, yakni virusdan bakteri.

Limbah medis seringkali menyebabkan infeksi saluran pernapasan seperti uberkulosis, Streptococcus pneumonia, dan virus seperti campak, yang bisaterjadi akibat pembuangan limbah yang keliru.

Selain itu, limbah medis juga meningkatkan risiko hepatitis A, B, atau C, hingga HIV dan Aids yang bisa menular melalui barang yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh.

2. Bahan kimia berbahaya

Limbah medis sering mengandung bahan kimia berbahaya. Jika tidak dibuang dengan tepat, bisa memicu keracunan.

Bahan kimia dalam limbah medis juga bisa meningkatkan risiko penyakit pernapasan atau kulit.

3. Zat genotoksik

Riset dari Finlandia menemukan bahwa zat genotksik pada limbah meids bisa meningkatkan risiko keguguran.

Selain itu, zat genotoksik bisa meningkatkan senyawa mutagenik pada tubuh.

Senyawa ini bisa menyebabkan mutasi genetik pada DNA manusia, yang bisa memicu kanker pada sel somatik.

Ketika zat ini memengaruhi sel germinal (sel yang membentuk sperma dan telur), bisa menyebabkan kerusakan pada keturunan kita.

4. Zat radioaktif

Paparan zat radioaktif bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, dan muntah.

Zat radioaktif juga bosa menyebabkan luka bakar pada kulit atau sindrom radiasi akut.

Zat ini juga bisa mengakibatkan efek kesehatan jangka panjang seperti kanker dan penyakit kardiovaskular. Bahkan, paparan zat radioaktif juga bisa menyebabkan kematian.

https://health.kompas.com/read/2021/02/18/081000468/bahaya-limbah-medis-yang-tidak-dikelola-dengan-baik

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke