Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahaya Melewatkan Sarapan Pada Pasien Diabetes

KOMPAS.com - Sesekali melewatkan sarapan mungkin tidak akan menimbulkan masalah besar pada orang yang memiliki kondisi prima.

Namun, lain halnya dengan penderita diabetes. Melewatkan waktu sarapan bisa saja membuat kadar gula darah menurun atau melonjak drastis.

Padahal, kadar gula darah yang seimbang sangat penting untuk pasien diabetes.

Oleh karena itu, mereka harus makan tepat waktu untuk mengelola gejala mereka.

Ahli diet Carolyn Garvey juga mengatakan, sesekali melewatkan makan bisa menganggu keseimbangan antara asupan makanan dan obat-obatan diabetes.

Akibatnya, kadar gula darah bisa menjadi terlalu rendah atau terlalu tinggi, yang tentunya berbahaya bagi kesehatan.

"Jika Anda mengonsumsi obat diabetes yang dapat menyebabkan gula darah rendah, Anda harus berusaha untuk tidak melewatkan waktu makan," kata Garvey.

Jika tidak bisa makan dengan jadwal yang teratur, bicarakan dengan dokter tentang obat diabetes yang tidak akan menyebabkan gula darah rendah.

Pentingnya kontrol gula darah

Saat Anda sakit atau merasa tidak ingin makan banyak, penting untuk memantau kadar gula darah.

"Untuk diabetes tipe 1, pastikan untuk memantau gula darah sebelum makan dan sebelum tidur, biasanya empat kali sehari," kata Garvey.

Anda juga perlu memeriksa kadar gula darah jika mengalami hal berikut:

  • kelaparan
  • gemetar atau gugup
  • berkeringat
  • pusing
  • mengantuk
  • kebingungan
  • kesulitas berbicara
  • kegelisahan
  • tubuh terasa lemas.

Pasien diabetes tipa2 yang mengonsumsi sulfonylurea juga perlu memeriksa gula darah minimal dua kali sehari, saat pagi hari dan sebelum tidur.

"Penting untuk diingat bahwa sulfonilurea dapat menyebabkan gula darah turun di siang hari jika Anda tidak makan apa pun setelah minum obat," kata Garvey.

Jika satu-satunya obat yang Anda konsumsi adalah metformin, Anda mungkin tidak perlu memeriksa gula darah lebih dari sekali sehari. Sebab, obat ini biasanya tidak menyebabkan hipoglikemia.

“Penting untuk mewaspadai gejala yang terkait dengan gula darah rendah,” kata Garvey.

Jika Anda tidak makan karena penyakit akut seperti flu atau infeksi, gula darah Anda juga bisa meningkat.

"Ketika Anda menderita diabetes dan sakit parah, Anda harus memeriksa gula darah hingga empat kali sehari, minum banyak cairan dan hubungi dokter jika gula darah secara konsisten melebihi 250," kata Garvey.

Mengelola gejala diabetes

Untuk mengelola gejala diabetes, berikut hal yang perlu Anda lakukan:

1. Insulin waktu makan

Jika Anda melewatkan waktu makan, Anda juga harus melewatkan penggunaan insulin waktu makan.

2. Insulin kerja panjang

Dosis untuk insulin kerja panjang biasanya tidak didasarkan pada asupan makanan.

Jadi, dokter Anda kemungkinan besar tidak akan merekomendasikan pengurangan dosis.

3. Obat lain

Ada beberapa obat diabetes yang akan menurunkan gula darah Anda saat tinggi, tetapi biasanya tidak menyebabkan hipoglikemia.

Jenis oat tersebut biasanya tidak membutuhkan penyesuaian, tergantung pada seberapa banyak Anda makan.

Contoh obat-obat tersebut antara lain metformin, penghambat SGLT-2 dan penghambat DPP4.

Memantau gejala bukan satu-satunya cara untuk memastikan kada gula darah.

“Penting untuk diingat bahwa gejala gula darah tinggi atau rendah dapat memudar setelah beberapa tahun hidup dengan diabetes, terutama jika gula darah belum terkontrol dengan baik,” kata Garvey.

Selain itu, beberapa gejala gula darah tinggi dan gula darah rendah juga serupa.

Jadi, Anda perlu memeriksa gula darahterlebih dahulu sebelum melakukan pengobatan.

https://health.kompas.com/read/2021/03/12/121500468/bahaya-melewatkan-sarapan-pada-pasien-diabetes

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke