KOMPAS.com - Anoreksia nervosa adalah gangguan makan serius, di mana penderita mengadopsi metode yang tidak sehat dan ekstrem untuk menurunkan berat badan atau menghindari penambahan berat badan.
Terdapat dua tipe anoreksia nervosa yang dapat terjadi, yakni tipe restriktif dan tipe binge eating/purging.
Penderita anoreksia restriktif mengontrol berat badan mereka dengan cara membatasi asupan makanan secara ketat.
Sementara, penderita anoreksia tipe binge eating/purging mengeluarkan apa yang telah mereka makan dengan cara muntah yang disengaja atau penggunaan obat-obatan seperti obat pencahar dan obat diuretik.
Anoreksia nervosa tentu termasuk kondisi yang tak boleh dibiarkan begitu saja.
Melansir Medical News Today, komplikasi anoreksia nervosa dapat memengaruhi setiap sistem tubuh dan bisa parah.
Berbagai masalah kesehatan ini di antaranya bisa memengaruhi:
Beberapa dari masalah ini bisa mengancam nyawa.
Selain efek fisik dari nutrisi yang buruk, penderita anoreksia nervosa mungkin juga memiliki risiko melakukan bunuh diri yang tinggi.
Untuk alasan ini, diagnosis dan pengobatan dini anoreksia nervosa sangat penting.
Diagnosis anoreksia nervosa
Untuk diagnosis anoreksia nervosa, dokter mungkin mulanya akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tekanan darah dan detak jantung penderita.
Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan psikologis atau merujuk pasien ke ahli kesehatan mental yang akan menanyakan tentang kebiasaan makan dan perasaan mereka.
Dokter atau ahli kesehatan mental di antaranya akan mencari kriteria yang menunjukkan bahwa:
Dokter juga dapat memesan tes laboratorium tertentu.
Tes darah mungkin dipesan untuk memeriksa kadar elektrolit dan fungsi hati dan ginjal pasien.
Selain itu, dokter mungkin memeriksa kepadatan tulang dan mencari penyimpangan jantung pada penderita karena dikhawatirkan komplikasi anoreksia telah terjadi.
Dokter juga dapat memesan tes laboratorium lain untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain penurunan berat badan, seperti penyakit celiac dan penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD).
Sayangnya, banyak penderita anoreksia mungkin tidak menginginkan pengobatan, setidaknya pada awalnya.
Keinginan penderita untuk tetap kurus cenderung mengalahkan kekhawatiran tentang kesehatan mereka.
Jika Anda memiliki orang tercinta yang Anda khawatirkan dengan kondisi anoreksia nervosa, dorong dia untuk berbicara dengan dokter.
Begitu juga jika Anda sendiri yang mengalami gejala gangguan makan ini, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jika Anda menyembunyikan anoreksia Anda dari orang yang Anda cintai, cobalah untuk menemukan orang yang Anda percayai untuk berbicara tentang apa yang terjadi.
Cara mengatasi anoreksia nervosa
Merangkum Healht Line, secara umum tujuan utama pengobatan anoreksia nervosa adalah mengembalikan berat badan penderita ke berat normal dan membentuk kebiasaan makan yang normal.
Dokter atau ahli gizi akan membantu pasien mempelajari cara makan dengan benar.
Mereka mereka akan juga menyarankan keluarga dari penderita anoreksia untuk ikut serta dalam terapi bersama pasien.
Bagi banyak orang, anoreksia nervosa merupakan tantangan seumur hidup.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan cara mengatasi anoreksia nervosa yang bisa diambil:
1. Terapi
Penderita dan keluarganya harus bekerja keras untuk mengatasi anoreksia nervosa.
Terapi individu, keluarga, dan kelompok sering kali merupakan bagian integral dari pengobatan.
Bagaimana pelaksanaannya?
Suatu bentuk terapi yang disebut terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT) sering digunakan untuk mengobati anoreksia nervosa.
CBT akan membantu mengubah pikiran dan perilaku yang tidak sehat.
Tujuannya adalah membantu penderita belajar mengatasi emosi yang kuat dan membangun harga diri yang sehat.
Terapi keluarga membuat anggota keluarga terlibat dalam menjaga pola makan dan gaya hidup sehat pasien.
Terapi keluarga juga bisa membantu menyelesaikan konflik dalam keluarga. Ini dapat membantu menciptakan dukungan bagi anggota keluarga yang belajar mengatasi anoreksia nervosa.
Terapi kelompok memungkinkan penderita anoreksia nervosa untuk berinteraksi dengan orang lain yang memiliki kelainan yang sama.
Tetapi terkadang hal itu malah dapat menyebabkan persaingan menjadi yang paling kurus.
Untuk menghindarinya, penting bagi pasien untuk menghadiri terapi kelompok yang dipimpin oleh seorang profesional medis yang berkualifikasi.
2. Obat-obatan
Meskipun saat ini tidak ada obat yang terbukti dapat mengobati anoreksia nervosa, antidepresan dapat diresepkan untuk mengatasi kecemasan dan depresi yang umum terjadi pada penderita anoreksia.
Obat ini mungkin dapat membuat pasien merasa lebih baik.
Tapi antidepresan cenderung tidak akan mengurangi keinginan penderita anoreksia untuk menurunkan berat badan.
3. Rawat Inap
Bergantung pada tingkat keparahan penurunan berat badan yang dialami penderita, penyedia perawatan primer mungkin ingin menahan pasien di rumah sakit selama beberapa hari untuk mengobati efek anoreksia nervosa.
Pasien mungkin akan diberikan selang makanan dan cairan infus jika berat badan terlalu rendah atau jika mengalami dehidrasi.
Jika pasien terus menolak untuk makan atau menunjukkan masalah kejiwaan, penyedia layanan primer mungkin akan meminta pasien dirawat di rumah sakit untuk perawatan intensif.
Banyak orang dilaporkan dapat sembuh dari anoreksia. Tetapi memang sebagian kecil orang tidak.
Dalam beberapa kondisi, anoreksia nervosa bisa mematikan.
Bagi sebagian orang, mengatasi anoreksia membutuhkan pengobatan dan pemeliharaan seumur hidup.
Bergabung dengan kelompok pendukung untuk anoreksia dapat membantu meningkatkan kemungkinan pemulihan pasien.
https://health.kompas.com/read/2021/03/17/080500968/3-cara-mengatasi-anoreksia-nervosa-gangguan-makan-serius-yang-perlu