Masalah kesehatan ini dapat muncul semenjak jantung janin berkembang selama di dalam kandungan.
Jantung bayi mulai berkembang dan terbentuk sempurna ketika janin berusia delapan minggu.
Kelainan jantung bawaan dapat terjadi selama delapan minggu pertama usia kehamilan.
Bentuk kelainan ini bisa beragam. Di antaranya ada lubang di dinding pemisah jantung yang semestinya bisa terbentuk sempurna.
Atau, pembuluh darah jantung yang seharusnya ada dua hanya terbentuk satu buah.
Menurut Stanford Children’s Health, penyebab kelainan jantung yang pasti tidak diketahui.
Namun, faktor keturunan, masalah genetik, dan ibu hamil yang mengalami beberapa kondisi selama mengandung berisiko mengalami masalah kesehatan ini.
Berikut beberapa faktor risiko yang bisa berkontribusi menjadi penyebab kelainan jantung bawaan yang perlu diwaspadai:
1. Kondisi genetik
Melansir NHS, beberapa kondisi genetik yang diwarisi bayi dari salah satu atau kedua orangtuanya bisa jadi penyebab kelainan jantung bawaan.
Selain itu, kondisi genetik yang menyebabkan down sydrome juga lebih rentan terkena peyakit bawaan ini.
Kondisi genetik lain lain terkait dengan kelainan jantung bawaan, di antaranya sindrom turner, sindrom noonan, dan fenilketonuria.
2. Diabetes saat hamil
Ibu hamil dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kelainan jantung bawaan.
Hal yang perlu dicatat, peningkatan risiko ini hanya berlaku untuk diabetes tipe 1 dan tipe 2. Ibu hamil dengan diabetes gestasional tidak memiliki risiko sejenis.
Diabetes tipe 1 dan 2 dapat meningkatkan risiko kelainan jantung bawaan karena kadar hormon insulin yang tinggi dalam darah mengganggu tumbuh kembang janin.
3. Ibu hamil mengonsumsi alkohol
Ibu hamil yang minum alkohol terlalu banyak selama mengandung dapat meracuni janin di dalam kandungan.
Bayi yang terlahir yang ibu peminum alkohol berisiko mengalami kelainan jantung bawaan jenis kelainan septum ventrikel atau atrium.
Untuk meminimalkan risiko penyakit bawaan, ibu hamil sebaiknya tidak minum alkohol.
4. Infeksi rubella pada ibu hamil
Rubella atau campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan infeksi virus.
Penyakit ini umumnya tidak berbahaya bagi orang dewasa atau anak-anak. Tapi, rubella dapat memengaruhi bayi apabila ibu hamil terkena penyakit ini selama delapan sampai 10 minggu pertama kehamilan.
Infeksi rubella dapat menyebabkan beberapa penyakit bawaan, termasuk kelainan jantung bawaan.
Untuk mencegah penyakit ini, setiap wanita usia subur terutama yang berencana hamil harus divaksin rubella.
5. Influenza di trimester awal kehamilan
Ibu hamil yang terinfeksi virus influenza di trimester awal kehamilan juga berisiko melahirkan bayi dengan kelainan jantung bawaan.
Seperti rubella, wanita usia subur terutama yang berencana hamil juga perlu divaksin flu atau influenza.
6. Konsumsi obat tertentu saat hamil
Beberapa obat yang dikonsumsi ibu saat hamil bisa jadi penyebab kelainan jantung bawaan, di antaranya:
Ibu hamil wajib berhati-hati mengonsumsi obat selama mengandung buah hatinya.
Pastikan ibu hamil berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan obat dan suplemen apa pun, terutama di tiga bulan pertama kehamilan.
7. Merokok
Menurut studi yang dilakukan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), ibu hamil yang merokok rentan melahirkan bayi dengan kelainan jantung bawaan.
Risiko tersebut menjadi lebih tinggi pada ibu hamil yang merokok di trimester awal kehamilan.
Selain menyebabkan kelainan jantung bawaan, ibu hamil yang merokok juga berisiko membuat bayi mengalami sindrom kematian mendadak.
8. Paparan pelarut organik
Penyebab kelainan jantung bawaan pada bayi lainnya yakni paparan pelarut organik berlebihan pada ibu hamil.
Pelarut organik adalah bahan kimia yang ditemukan di sejumlah zat seperti cat, cat kuku, dan lem.
https://health.kompas.com/read/2021/03/30/080100468/8-penyebab-kelainan-jantung-bawaan-yang-perlu-diwaspadai