KOMPAS.com - Testosteron adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh tubuh manusia.
Hormon ini terutama diproduksi pada pria oleh testis.
Pada pria, testosteron dapat memengaruhi penampilan dan perkembangan seksual pria. Hormon ini merangsang produksi sperma serta dorongan seks pria.
Testosteron juga membantu membangun otot dan massa tulang.
Produksi testosteron biasanya menurun seiring bertambahnya usia.
Menurut American Urological Association, sekitar 2 dari 10 pria yang berusia lebih dari 60 tahun memiliki kadar testosteron rendah. Angka ini meningkat sedikit menjadi 3 dari 10 pria berusia 70-an dan 80-an.
Testosteron rendah didiagnosis ketika levelnya turun di bawah 300 nanogram per desiliter (ng/dl).
Kisaran normal testosterone biasanya adalah 300 hingga 1.000 ng/dl.
Tes darah yang disebut tes testosteron serum dapat digunakan untuk menentukan tingkat testosteron yang bersirkulasi dalam tubuh.
Namun, berbagai gejala dapat terjadi jika produksi testosteron turun drastis di bawah normal. Tapi, tanda-tandanya sering kali tidak kentara.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan tanda testosterone rendah yang bisa diketahui:
1. Dorongan seks rendah
Melansir Health Line, hormon testosteron terbukti memainkan peran kunci dalam libido (dorongan seks) pada pria.
Beberapa pria mungkin mengalami penurunan gairah seks seiring bertambahnya usia.
Namun, seseorang dengan testosteron rendah kemungkinan akan mengalami penurunan keinginan berhubungan seks yang lebih drastis.
2. Kesulitan ereksi
Selain merangsang dorongan seks pria, testosteron juga membantu mencapai dan mempertahankan ereksi.
Testosteron saja tidak menyebabkan ereksi, tetapi hormon ini dapat merangsang reseptor di otak untuk menghasilkan oksida nitrat.
Oksida nitrat adalah molekul yang membantu memicu serangkaian reaksi kimia yang diperlukan agar ereksi terjadi.
Dengan begitu, ketika kadar testosteron terlalu rendah, pria mungkin akan mengalami kesulitan mencapai ereksi sebelum berhubungan seks atau mengalami ereksi spontan, misalnya saat tidur.
Namun, sekali kali, testosteron hanyalah salah satu dari banyak faktor yang membantu kejadian ereksi yang memadai.
Sering kali, masalah kesehatan lain berperan dalam kesulitan ereksi.
Ini bisa termasuk:
3. Volume air mani yang rendah
Testosteron berperan dalam produksi air mani, yaitu cairan susu yang membantu motilitas sperma.
Pria dengan testosterone rendah mungkin akan sering melihat penurunan volume air mani saat ejakulasi.
4. Rambut rontok
Rambut rontok bisa menjadi tanda testosteron rendah lainnya.
Ini karena testosteron berperan dalam beberapa fungsi tubuh, termasuk produksi rambut.
Botak adalah bagian alami dari penuaan bagi banyak pria.
Meskipun ada komponen yang diturunkan dari kebotakan, pria dengan testosteron rendah mungkin juga mengalami kerontokan pada tubuh dan rambut wajah.
5. Kelelahan
Pria dengan testosteron rendah telah melaporkan kelelahan ekstrim dan penurunan tingkat energi.
Anda mungkin mengalami testosteron rendah jika Anda merasa lelah sepanjang waktu meskipun sudah banyak tidur atau jika Anda merasa lebih sulit untuk termotivasi berolahraga.
6. Hilangnya massa otot
Karena testosteron berperan dalam membangun otot, pria dengan tetosteron rendah mungkin mengalami penurunan massa otot.
Studi telah menunjukkan bahwa testosteron memengaruhi massa otot, tetapi belum tentu kekuatan atau fungsinya.
7. Meningkatnya lemak tubuh
Pria dengan kadar testosteron rendah mungkin juga mengalami peningkatan lemak tubuh.
Secara khusus, kadang kala hal itu berkembang menjadi ginekomastia atau jaringan payudara membesar.
Efek ini diyakini terjadi karena ketidakseimbangan antara testosteron dan estrogen pada pria.
8. Penurunan massa tulang
Osteoporosis atau penipisan massa tulang adalah kondisi yang sering dikaitkan dengan wanita.
Namun, pria dengan testosteron rendah juga bisa mengalami pengeroposan tulang.
Pasalnya, testosteron memiliki peran juga untuk membantu memproduksi dan memperkuat tulang.
Jadi pria dengan testosteron rendah, terutama mereka yang lanjut usia (lansia) cenderung memiliki volume tulang yang lebih rendah dan lebih rentan mengalami patah tulang.
9. Suasana hati mudah berubah
Pria dengan testosteron rendah bisa mengalami perubahan mood.
Testosteron diketahui dapat memengaruhi banyak proses fisik dalam tubuh, itu juga dapat memengaruhi suasana hati dan kapasitas mental.
Studi menunjukkan bahwa pria dengan T rendah lebih cenderung menghadapi depresi, mudah tersinggung, atau kurang fokus.
10. Memori yang terpengaruh
Baik kadar testosteron maupun fungsi kognitif, terutama memori akan menurun seiring bertambahnya usia.
Akibatnya, dokter berteori bahwa kadar testosteron yang lebih rendah dapat pula memengaruhi memori.
11. Ukuran testis lebih kecil
Kadar testosteron yang rendah dalam tubuh dapat berkontribusi pada ukuran testis yang lebih kecil dari rata-rata.
Karena tubuh membutuhkan testosteron untuk mengembangkan penis dan testis, kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan penis atau testis yang lebih kecil secara tidak proporsional dibandingkan dengan pria dengan kadar testosteron normal.
Namun, ada penyebab lain dari testis yang lebih kecil dari normal selain kadar testosteron yang rendah. Jadi kondisi ini tidak selalu hanya gejala testosteron rendah.
12. Darah rendah
Dokter telah mengaitkan testosteron rendah dengan peningkatan risiko anemia, menurut sebuah review penelitian yang diterbitkan Journal of American Medical Association pada 2017.
Ketika para peneliti memberikan gel testosteron kepada pria anemia yang juga memiliki testosteron rendah, mereka melihat peningkatan jumlah darah dibandingkan dengan pria yang menggunakan gel plasebo.
Beberapa gejala anemia sendiri dapat berupa:
13. Kesulitan tidur
Melansir Medical News Today, kesulitan tidur atau tetap tertidur bisa juga menjadi tanda testosteron rendah pada pria.
Banyak pria dengan testosteron rendah bahkan juga menderita sleep apnea.
Gangguan yang berpotensi parah ini menyebabkan seseorang berhenti bernapas untuk sementara, yang dapat mengganggu tidur.
https://health.kompas.com/read/2021/03/30/120700968/13-tanda-testosteron-rendah-pria-perlu-tahu