KOMPAS.com - Virus Corona yang sedang menjadi pandemi dunia ini memang masih dalam tahap penelitian.
Karena itu, selalu ada temuan baru mengenai efek yang ditimbulkannya.
Selain menyebabkan gejala yang mirip flu, laporan terbaru dari Cleveland Clinic juga menyebut Covid-19 bisa mengganggu kesehatan reproduksi dan seksual pria.
Dari laporan tersebut, diungkap bahwa bertahan hidup dari COVID-19 mungkin terkait dengan disfungsi ereksi (DE).
Mengapa Covid-19 memicu disfungsi ereksi?
Ada tiga faktor yang dapat menyebabkan timbulnya disfungsi ereksi pada pria yang pernah terkena virus Corona, yakni:
1. Efek vaskular
Fungsi ereksi merupakan prediktor penyakit jantung, sehingga kita tahu bahwa sistem vaskuler dan sistem reproduksi saling berhubungan.
Covid-19 dapat menyebabkan hiperinflamasi di seluruh tubuh, terutama di jantung dan otot di sekitarnya.
Pasokan darah ke penis bisa tersumbat atau menyempit akibat kondisi vaskular baru atau yang memburuk akibat virus ini.
2. Dampak psikologis
Aktivitas seksual sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental.
Stres, kecemasan, dan depresi yang disebabkan oleh virus dan pandemi dapat dikaitkan dengan disfungsi seksual dan suasana hati yang buruk.
3. Kerusakan kesehatan secara keseluruhan
Disfungsi ereksi biasanya merupakan gejala dari masalah kesehatan tertentu.
Pria dengan kesehatan yang buruk memiliki risiko lebih besar untuk mengembangkan disfungsi ereksi dan juga memiliki reaksi parah terhadap Covid-19.
“Disfungsi ereksi bisa menjadi penanda kesehatan secara keseluruhan,” ucap ahli urologi Ryan Berglund,
Karena itu, Berglund menyarakan oara pria yang tiba-tiba mengalami disfungsi ereksi, terutama setelah terkena Covid-19, agar selalu waspada.
Bisa jadi, hal tersebut menunjukan adanya masalah kesehatan yang lebih serius sedang terjadi.
Selain itu, Covid-19 juga berpotensi menyebakan kerusakan testis.
Terlalu dini untuk mengetahui apakah kerusakan itu permanen, sementara atau dapat mempengaruhi kesuburan.
Usia juga merupakan aspek penting untuk dipertimbangkan, karena ini adalah faktor risiko untuk mengembangkan disfungsi ereksi dan kasus COVID-19 yang parah.
https://health.kompas.com/read/2021/04/16/140700568/hati-hati-covid-19-bisa-berpotensi-sebabkan-disfungsi-ereksi