KOMPAS.com - Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan yang pada umumnya terjadi selama atau setelah makan.
Tak hanya orang dewasa, bayi dan anak kecil juga mengalami GERD.
Kerongkongan atau esofagus sendiri adalah saluran yang menghubungkan mulut ke perut.
Pada kondisi normal, otot pada ujung kerongkongan yang disebut sfingter esofagus bagian bawah akan terbuka untuk membiarkan makanan turun dan menutup untuk menghentikan asam lambung agar tidak keluar.
Jika katup ini membuka atau menutup pada waktu yang salah, hal ini dapat menyebabkan gejala GERD.
Saat bayi meludah atau muntah (gumoh), kemungkinan besar mereka menunjukkan kejadian gastroesophageal reflux (GER) yang umum terjadi pada bayi di bawah usia 1 tahun dan biasanya tidak menyebabkan gejala lain.
Ya, gumoh merupakan kondisi yang sering dialami oleh bayi sehat. Sebuah penelitian melaporkan terdapat 50 persen bayi sehat usia 0-3 bulan mengalami meludah atau muntah ini minimal 1 kali per hari.
Angka kejadian itu berkurang menjadi 21 persen pada bayi sehat usia 4-6 bulan, dan hanya 5 persen pada usia 10-12 bulan
Pada bayi di bawah usia 1 tahun, GERD adalah bentuk meludah atau muntah yang kurang umum dan lebih serius.
Anak-anak dan remaja dapat terdiagnosis GERD jika menunjukkan gejala dan mengalami komplikasi lain.
Menurut Johns Hopkins Medicine, komplikasi potensial GERD pada anak, termasuk:
Gejala GERD pada bayi dan anak
Gejala GERD masa kanak-kanak lebih serius daripada sakit perut sesekali atau muntah yang jarang terjadi.
Menurut Mayo Clinic, GERD mungkin telah dialami bayi di bawah usia 1 tahun dan anak prasekolah jika mereka menunjukkan gejala seperti:
Sementara, GERD mungkin sudah terjadi pada anak-anak dan remaja jika mereka menunjukkan beberapa gejala berikut:
Berbagai gejala GERD pada anak-anak ini harus diperhatikan.
Paparan asam lambung jangka panjang pada lapisan esofagus baik pada anak-anak maupun orang dewasa dapat menyebabkan kondisi prakanker esofagus Barrett.
Hal itu bahkan bisa menyebabkan kanker kerongkongan atau kanker esofagus jika penyakitnya tidak dikendalikan secara efektif, meskipun hal ini jarang terjadi pada anak-anak.
Diagnosis GERD pada anak
Untuk melakukan diagnosis GERD pada anak, penyedia layanan kesehatan dapat melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa riwayat kesehatan.
Tes lain mungkin termasuk:
https://health.kompas.com/read/2021/04/20/100200968/12-gejala-gerd-pada-bayi-dan-anak-yang-perlu-diwaspadai