Dilansir dari Cleveland Clinic, detak jantung setiap orang akan naik dan turun sepanjang hari.
Naik turunnya detak jantung dipengaruhi aktivitas, kondisi fisik, dan mental seseorang.
Detak jantung cenderung lebih lambat saat orang sedang beristirahat. Sebaliknya, detak jantung jadi lebih cepat saat olahraga atau stres.
Kendati naik dan turun, detak jantung masih dianggap normal apabila saat istirahat degupnya berkisar antara 60 sampai 100 denyut per menit.
Sebelum mengulas penyebab penyakit jantung aritmia, simak lebih dulu beberapa tandanya yang perlu diwaspadai.
Tanda penyakit jantung aritmia
Di sejumlah kasus, aritmia jamak tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, terkadang muncul tanda penyakit jantung aritmia, seperti:
Dokter dapat mengetahui tanda penyakit jantung aritmia di atas lewat pemeriksaan fisik atau merekomendasikan diagnostik.
Sebagian besar penyebab penyakit jantung aritmia di atas sebenarnya bisa dikendalikan dengan menjalani gaya hidup sehat.
Yakni menjaga pola makan bergizi lengkap dan seimbang, rajin olahraga, menjaga berat badan ideal, setip merokok, membatasi kafein dan alkohol, mengontrol stres, dan tidak sembarangan minum obat dan suplemen.
https://health.kompas.com/read/2021/04/23/200200468/15-penyebab-penyakit-jantung-aritmia