KOMPAS.com – Terdapat beragam kondisi yang bisa menjadi penyebab kekurangan vitamin B12.
Kekurangan vitamin B12 adalah kondisi ketika tingkat vitamin B12 dalam tubuh tidak tersedia cukup.
Padahal vitamin ini diperlukan untuk poduksi sel darah merah dan fungsi sistem saraf yang sehat.
Melansir WebMD, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia dan masalah kesehatan lainnya.
Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat menghasilkan cukup sel darah merah yang sehat atau tidak bisa menghasilkan zat hemoglobin yang memungkinkan sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Ada beberapa jenis anemia yang bisa terjadi. Masing-masing jenis anemia ini bisa memiliki penyebab dan gejala yang berbeda.
Misalnya, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik.
Anemia megaloblastik adalah kondisi sel darah merah yang lebih besar dari biasanya dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Gejala kekurangan vitamin B12 sendiri biasanya berkembang secara bertahap dan dapat meluas. Ini mungkin termasuk gejala umum anemia, seperti kelelahan dan kelesuan, serta gejala khusus untuk defisiensi, seperti penyakit kuning dan sakit lidah.
Jika tidak ditangani, gejala kekurangan vitamin B12 cenderung akan memburuk dan masalah permanen yang melibatkan saraf dan otak dapat berkembang.
Risiko seseorang untuk mengalami sejumlah komplikasi serius, termasuk gagal jantung, juga bisa meningkat saat kekurangan vitamin B12 tidak diatasi.
Jadi kekurangan vitamin B12 tak layak disepelekan bukan? Oleh sebab itu, kenali beragam penyebab kekurangan vitamin B12 sebagai bagian dari upaya mencegah masalah kesehatan ini terjadi.
Penyebab kekurangan vitamin B12
Kadar vitamin B12 dalam tubuh yang rendah pada dasarnya bisa disebabkan oleh sejumlah faktor dan kondisi yang berbeda.
Dilansir dari Ada Health, salah satu penyebab kekurangan vitamin B12 paling umum adalah anemia pernisiosa.
Anemia pernisiosa adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan seseorang secara keliru mengurangi kemampuan mereka untuk menyerap vitamin.
Penyebab kekurangan yang kurang umum termasuk kondisi yang mempengaruhi lambung atau usus yang mengganggu penyerapan vitamin B12, asupan makanan yang tidak memadai, dan obat-obatan tertentu.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut dari berbagai penyebab kekurangan vitamin B12 yang bisa terjadi:
1. Anemia pernisiosa
Agar vitamin B12 dapat diserap oleh tubuh, vitamin ini perlu dikombinasikan dengan protein yang disebut faktor intrinsik di lambung.
Protein ini diproduksi oleh sel-sel di lapisan perut.
Pada orang dengan anemia pernisiosa, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel tersebut, mencegah faktor intrinsik bergabung dengan vitamin B12 dan menghambat penyerapannya.
Anemia pernisiosa adalah kondisi autoimun yang paling sering menyerang orang berusia di atas 50 tahun.
Dibanding pria, wanita tampaknya lebih mungkin untuk mengembangkan anemia pernisiosa.
Anemia pernisiosa diperkirakan diturunkan dalam keluarga.
Selain itu, anemia pernisiosa tampaknya lebih mungkin memengaruhi orang yang memiliki kondisi autoimun lainnya, seperti tiroiditis Hashimoto dan penyakit Addison.
Dokter dapat memesan tes darah untuk memeriksa anemia pernisiosa.
2. Kondisi yang mempengaruhi lambung dan usus
Orang yang memiliki kondisi tertentu yang memengaruhi kondisi lambung dan usus atau pernah menjalani operasi tertentu mungkin juga berisiko mengalami kekurangan vitamin B12.
Berbagai hal yang memengaruhi kondisi lambung lambung seperti gastritis atrofi yang menyebabkan penipisan lapisan lambung, infeksi bakteri Helicobacter pylori, dan kondisi genetik yang menyebabkan kekurangan faktor intrinsik sangat mungkin dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12.
Penyakit Crohn, suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada lapisan saluran pencernaan, penyakit celiac, dan sejumlah kondisi lainnya dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12.
Prosedur pembedahan yang mengangkat sebagian atau seluruh lambung, termasuk ujung usus kecil, dapat mencegah penyerapan vitamin B12 yang memadai.
3. Efek samping obat-obatan
Beberapa obat dapat mengganggu penyerapan vitamin B12, berpotensi menyebabkan defisiensi jika tindakan pencegahan tidak dilakukan.
Metformin, obat yang biasa diresepkan untuk diabetes adalah salah satu contohnya.
Obat lainnya yang bisa menjadi penyebab kekurangan vitamin B12, yakni neomisin, kloramfenikol, kolkisin dan obat antikonvulsan tertentu.
Selain itu, konsumsi jangka panjang dari obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati kondisi perut, seperti heartburn dan tukak lambung dapat memperburuk kekurangan vitamin B12 yang sudah ada, tetapi tidak menyebabkannya.
Contoh obat ini termasuk proton pump inhibitors (PPIs) dan H2 blockers.
Perlu dipahami bahwa siapa saja yang memakai salah satu jenis obat tersebut harus mendiskusikan kekhawatiran tentang kekurangan vitamin B12 dengan dokter.
4. Asupan makanan yang tidak memadai
Meskipun jarang terjadi, beberapa orang mungkin mengalami kekurangan vitamin B12 sebagai akibat dari rendahnya tingkat asupan makanan sehari-hari.
Orang-orang yang menjalani diet vegan ketat dan menerapkan pola makan yang buruk berisiko lebih tinggi mengalami defisiensi.
Sumber vitamin B12 yang baik meliputi:
Selain itu, beberapa sereal sarapan, produk kedelai, dan makanan lain diperkaya dengan vitamin B12 juga bisa dijadikan referensi untuk memenuhi kebutuhan vitamin ini.
Pada orang sehat, tubuh sebenarnya cenderung memiliki simpanan vitamin B12 yang dapat bertahan dua hingga lima tahun tanpa perlu diisi kembali. Akibatnya, defisiensi membutuhkan waktu beberapa tahun untuk berkembang.
https://health.kompas.com/read/2021/05/08/140300968/4-penyebab-kekurangan-vitamin-b12-yang-perlu-diwaspadai