Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Apa Itu Infertilitas Sekunder dan Penyebabnya

KOMPAS.com- Setelah melahirkan bayi pertama, para wanita mungkin berpikir bahwa akan mudah untuk kembali mengalami kehamilan. Faktanya, hal itu belum tentu benar terjadi.

Masih banyak pasangan yang berjuang untuk bisa kembali mendapat momongan setelah berhasil memiliki anak pertama.

Kondisi ini biasanya dikenal dengan istilah infertilitas sekunder.

Infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan untuk hamil atau hamil setelah melahirkan.

Apa yang memicu infertilitas sekunder? Berikut informasinya:

1. Faktor usia

Salah satu faktor terpenting yang memengaruhi peluang wanita untuk hamil adalah usia.

Perubahan hormon dan risiko penyakit tertentu juga meningkat seiring bertambahnya usia, dan keduanya dapat memengaruhi kesuburan.

“Wanita berusia yang berusia di atas 35 tahun lebih mungkin mengalami infertilitas sekunder karena sel telur hilang seiring bertambahnya usia,” kata Laura Detti, pakar Obstetrics & Gynecology

Namu, masih ada kemungkinan wanita di atas usia 35 tahun untuk kembali hamil.

2. Kualitas dan kuantitas sperma

Bagi pria, usia, kesehatan, atau penggunaan obat tertentu bisa memengaruhi kualitas atau kuantitas sperma.

Selain itu, ada beberapa faktor yang turut memengaruhi jumlah produksi sperma. Berikut faktor tersebut:

konsumsi suplemen testeron
testis terpapas radiasi panas, baik karena pakaian atau penggunaan elektronik.

3. Menderit PCOS

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah ketidakseimbangan hormon yang dapat mengganggu ovulasi.

Sindrom ini merupakan penyebab umum infertilitas sekunder dan primer.

Jika menstruasi Anda tidak teratur atau berhenti total, bicarakan dengan dokter Anda untuk mengetahui apakah ada kemungkinan Anda mengalami PCOS.

Selain PCOS, kelainan akibat operasi atau infeksi sebelumnya juga dapat menyebabkan kemandulan.

4. Obesitas

Baik pada pria maupun wanita, kelebihan berat badan dapat menyebabkan kesulitan untuk hamil.

Pada wanita, penambahan berat badan dapat berkontribusi pada resistensi insulin dan peningkatan kadar testosteron, yang dapat menghambat ovulasi.

Selain itu, tingkat implantasi lebih rendah bagi mereka yang kelebihan berat badan (atau kekurangan berat badan) dibandingkan mereka yang memiliki berat badan sehat.

Bagi pria, kelebihan berat badan dapat meningkatkan kadar estrogen yang menyebabkan penurunan jumlah sperma.

https://health.kompas.com/read/2021/06/02/210000968/mengenal-apa-itu-infertilitas-sekunder-dan-penyebabnya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke