Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

13 Makanan Pencegah Kanker yang Baik Dikonsumsi

KOMPAS.com – Ada beragam makanan yang dipercaya bisa menjadi makanan pencegah kanker.

Ingatlah bahwa apa yang Anda makan bisa secara drastis memengaruhi banyak aspek kesehatan Anda.

Hal itu juga berlaku pada risiko terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Perkembangan kanker khususnya, telah terbukti sangat dipengaruhi oleh pola makan Anda.

Di satu sisi, ada makanan yang bisa menyebabkan kanker. Di sisi lain, ada makanan yang diyakini dapat membantu mengurangi pertumbuhan kanker karena mengandung senyawa bermanfaat.

Ada juga beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa asupan makanan tertentu yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan risiko penyakit kanker yang lebih rendah.

Berikut ini adalah beragam pilihan makanan pencegah kanker yang baik untuk dipertimbangkan:

1. Brokoli

Dilansir dari Health Line, brokoli dianggap bisa bermanfaat sebagai makanan pencegah kanker karena mengandung sulforaphane.

Sulforaphane adalah senyawa yang telah terbukti dapat membunuh sel tumor dan mengurangi ukuran tumor berdasarkan hasil penelitian tabung dan penelitian terhadap hewan.

Asupan sayuran cruciferoius, termasuk brokoli yang lebih tinggi juga telah dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal yang lebih rendah.

Meski begitu, perlu diingat bahwa penelitian yang tersedia belum melihat secara langsung bagaimana brokoli dapat memengaruhi kanker pada manusia. Jadi, masih diperlukan lebih banyak studi.

2. Wortel

Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara konsumsi wortel dan penurunan risiko kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker perut atau kanker lambung.

Cobalah memasukkan wortel ke dalam diet Anda sebagai camilan sehat atau lauk lezat beberapa kali seminggu untuk meningkatkan asupan dan berpotensi mengurangi risiko kanker.

3. Biji-bijian

Biji-bijian dianggap bisa menjadi makanan pencegah kanker karena mengandung serat tinggi.

Penelitian pada manusia dan hewan telah menemukan bahwa asupan biji-bijian yang lebih banyak dapat mengurangi risiko tumor kolorektal dan kanker usus besar.

4. Buah beri

Buah beri kaya akan antosianin, pigmen tumbuhan yang memiliki sifat antioksidan dan dapat dikaitkan dengan penurunan risiko kanker.

Beberapa penelitian tabung dan hewan telah menemukan bahwa senyawa dalam buah beri dapat menurunkan pertumbuhan dan penyebaran jenis kanker tertentu, seperi kanker kolorektal, kanker mulut, dan tumor kerongkongan.

Berdasarkan temuan ini, Anda bisa mencoba memasukkan satu atau dua porsi buah beri dalam diet Anda setiap hari untuk membantu menghambat perkembangan kanker.

Meski demikian, perlu diingat bahwa ini adalah studi hewan dan observasional yang melihat efek dari dosis ekstrak buah beri yang terkonsentrasi, dan diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia.

5. Kayu manis

Kayu manis terkenal dengan manfaat kesehatannya, termasuk kemampuannya untuk mengurangi gula darah dan meredakan peradangan.

Selain itu, penelitian tabung dan penelitian pada hewan telah menemukan bahwa kayu manis mungkin memiliki sifat antikanker dan dapat membantu mengurangi pertumbuhan serta penyebaran tumor.

Berdasarkan temuan ini, Anda bisa mencoba memasukkan 1/2-1 sendok teh (2-4 gram) kayu manis dalam diet Anda per hari sebagian bagian dari upaya mencegah kanker.

Tapi ingatlah, bahwa dasar manfaat kayu manis terhadap pencegahan kanker ini baru sekadar dari penelitian tabung dan penelitian pada hewan. Dengan demikian, diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia.

6. Kacang-kacangan

Beberapa penelitian menemukan bahwa peningkatan asupan kacang-kacangan dapat menurunkan risiko kanker.

Sementara, penelitian lain menunjukkan, beberapa jenis kacang, seperti kacang Brazil dan kenari dapat dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.

Misalnya, kacang Brazil yang kaya akan selenium dianggap dapat membantu menghindarkan kanker paru-paru pada orang yang memiliki status selenium rendah.

7. Minyak zaitun

Minyak zaitun sarat dengan manfaat kesehatan, jadi tidak heran jika minyak zaitun menjadi salah satu makanan pokok dari diet Mediterania.

Beberapa penelitian bahkan menemukan bahwa asupan minyak zaitun yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan penurunan risiko jenis kanker tertentu, seperti kanker pauyudara, kanker sisten pencernaan, dan kanker kolorektal.

Mengganti minyak lain dalam diet Anda dengan minyak zaitun adalah cara sederhana untuk memanfaatkan manfaat kesehatannya.

Meskipun berbagai studi menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara asupan minyak zaitun dan kanker, kemungkinan ada faktor lain yang terlibat juga. Jadi, mungkin masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat efek langsung minyak zaitun pada kanker pada manusia.

8. Kunyit

Kunyit adalah rempah-rempah yang terkenal karena bukan hanya bisa bikin masakan enak, tapi juga dapat meningkatkan kesehatan.

Tak hanya memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan, kunyit juga menawarkan sifat antikanker.

Di mana, berdasarkan penelitian tabung dan penelitian pada manusia, kunyit terbukti mengandung bahan kimia curcumin yang dapat mengurangi pertumbuhan berbagai jenis kanker dan lesi (luka).

9. Buah citrus

Studi telah menemukan bahwa asupan lebih tinggi buah citrus, seperti jeruk bali, lemon, maupun jeruk biasa dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker pankreas, kanker lambung, kanker saluran pencernaan, dan saluran pernapasan bagian atas.

Tapi, perlu diingat bahwa studi ini tidak memperhitungkan faktor lain yang mungkin terlibat.

Jadi, diperlukan lebih banyak penelitian tentang bagaimana buah citrus secara khusus bisa memengaruhi perkembangan kanker.

10. Biji rami

Tinggi serat serta lemak sehat jantung, biji rami bisa menjadi tambahan yang sehat untuk diet Anda.

Dilansir dari WebMD, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa biji rami atau falxseed bahkan dapat membantu mengurangi pertumbuhan kanker dan membantu membunuh sel-sel kanker.

Biji rami terutama dapat mengurangi pertumbuhan kanker pada kanker payudara dan kanker prostat.

Selain itu, karena tinggi serat, biji rami dipercaya dapat menurunkan risiko kanker kolorektal.

11. Tomat

Lycopene adalah senyawa yang ditemukan dalam tomat yang bertanggung jawab atas warna merahnya yang cerah serta sifat antikankernya.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa peningkatan asupan likopen dan tomat dapat menyebabkan penurunan risiko kanker prostat.

Meski demikian, masih diperlukan lebih banyak penelitian lagi untuk membuktikan manfaat tomat sebagai makanan pencegah kanker ini.

12. Bawang Putih

Bawang putih mengandung allicin, senyawa yang telah terbukti dapat membunuh sel kanker dalam penelitian tabung reaksi.

Studi telah menemukan bahwa makan lebih banyak bawang putih dapat menyebabkan penurunan risiko kanker perut, prostat, dan kolorektal.

13. Ikan berlemak

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memasukkan beberapa porsi ikan dalam diet setiap minggu dapat mengurangi risiko kanker.

Sebuah penelitian besar menunjukkan bahwa asupan ikan yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko kanker saluran pencernaan yang lebih renda.

Studi lain yang diikuti 478.040 orang dewasa menemukan bahwa makan lebih banyak ikan menurunkan risiko terkena kanker kolorektal, sementara daging merah dan olahan justru meningkatkan risikonya.

Secara khusus, ikan berlemak seperti salmon dan ikan mackerel mengandung nutrisi penting seperti vitamin D dan asam lemak omega 3 yang telah dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.

Misalnya, memiliki kadar vitamin D yang cukup diyakini dapat melindungi dan mengurangi risiko kanker. Selain itu, asam lemak omega 3 dianggap bisa menghambat perkembangan penyakit.

Bertujuan untuk dua porsi ikan berlemak per minggu untuk mendapatkan dosis asam lemak omega 3 dan vitamin D, dan untuk memaksimalkan potensi manfaat kesehatan dari nutrisi ini.

Namun, penelitian lebih lanjut tetap saja diperlukan untuk menentukan bagaimana konsumsi ikan berlemak dapat secara langsung mempengaruhi risiko kanker pada manusia.

https://health.kompas.com/read/2021/06/12/090100468/13-makanan-pencegah-kanker-yang-baik-dikonsumsi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke