KOMPAS.com - Bagi para perempuan, rasa nyeri di area perut bisa menjadi hal yang akrab terjadi. Terutama pada kasus-kasus nyeri haid.
Namun, rasa nyeri pada bagian perut bawah atau panggul juga dapat menjadi tanda adanya kondisi yang lebih serius.
Mulai dari infeksi saluran kemih (ISK), kista ovarium, hingga radang panggul.
Salah satu penyakit serius yang ditandai dengan nyeri perut bagian bawah adalah radang panggul.
Radang panggul sendiri merupakan infeksi yang terjadi pada organ reproduksi perempuan. Infeksi ini biasanya terjadi di area rahim, ovarium, tuba falopi, dan leher rahim.
Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh infeksi menular seksual dari bakteri seperti gonore atau klamidia.
Selain bakteri, kondisi ini juga dapat terjadi karena infeksi patogen lain seperti Mycoplasma genitalium, Trichomonas vaginalis, Garnella vaginalis, atau Herpes simplex virus.
Apakah radang panggul berbahaya?
Penyakit radang panggul kerap kali tidak menimbulkan gejala. Jika ada pun, umumnya, perempuan hanya merasakan gejala ringan seperti nyeri perut bagian bawah yang hilang timbul.
Bahkan, gejala baru muncul ketika kondisi sudah masuk tahap lanjutan atau kronis.
Apalagi, gejala radang panggul mirip dengan berbagai penyakit lain seperti ISK, kanker ovarium, usus buntu, atau endometriosis.
Akibatnya, radang panggul menjadi penyakit yang sulut terdeteksi.
Padahal, kondisi ini harus secepat mungkin diobati dengan benar. Jika tidak, bisa terjadi beragam komplikasi berikut:
Lebih jauh lagi, radang panggul bisa menjadi sangat berbahaya. Jika infeksi bakteri telah menyebar ke dalam darah maka dapat mengancam nyawa.
https://health.kompas.com/read/2021/08/14/180000968/perempuan-alami-nyeri-perut-bagian-bawah-waspadai-radang-panggul