KOMPAS.com – Gejala resistensi insulin penting dikenali untuk mendukung diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin atas masalah kesehatan ini.
Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel di tubuh tidak merespons insulin sebagaimana mestinya.
Insulin merupakan hormon yang berfungsi menarik glukosa dari makanan yang Anda makan ke dalam sel, di mana ia digunakan untuk energi.
Dilansir dari Very Well Health, resistensi insulin dapat berkembang menjadi pradiabetes atau sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang mencakup tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kadar kolesterol baik rendah, trigliserida tinggi, dislipidemia (kadar lemak tinggi dalam darah), dan obesitas.
Jika tidak diobati, komplikasi jangka panjang resistensi insulin termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit pembuluh darah.
Gejala resistensi insulin
Merangkum WebMD, Anda pada dasarnya tidak dapat mengatakan bahwa Anda memiliki resistensi insulin dengan apa yang Anda rasakan.
Resistensi insulin pada awalnya tidak akan menunjukkan gejala.
Gejala hanya mulai muncul setelah mengarah ke efek sekunder seperti kada gula darah yang lebih tinggi.
Jadi Anda perlu menjalani tes darah yang memeriksa kadar gula darah Anda.
Demikian juga, Anda tidak akan tahu apakah Anda memiliki sebagian besar kondisi lain yang merupakan bagian dari sindrom resistensi insulin tanpa menemui dokter.
Beberapa kondisi yang bisa mengarah pada tanda atau gejala resistensi insulin, termasu:
Apabila mengalami berbagai keluhan atau kondisi di atas, Anda disarankan untuk dapat menemui dokter.
Dilansir dari Medical News Today, diagnosis resistensi insulin dapat dilakukan dokter dengan beberapa cara.
Ini mungkin termasuk:
https://health.kompas.com/read/2021/08/17/150000368/10-gejala-resistensi-insulin-yang-perlu-diwaspadai