Pecahnya pembuluh darah di salah satu organ vital ini memicu pendarahan lokal di jaringan sekitar otak.
Apabila tidak segera diberikan pertolongan medis tepat, masalah kesehatan ini bisa berdampak fatal.
Bagaimana pendarahan otak bisa menyebabkan kematian?
Melansir Medical News Today, pendarahan otak bisa menyebabkan kematian dalam waktu 12 sampai 24 jam apabila pendarahan meluas atau berlangsung cepat.
Perlu diketahui, darah yang bocor karena pendarahan dapat menekan dan merusak jaringan otak.
Tekanan dari pendarahan yang berlebihan atau parah menyebabkan darah kaya oksigen tidak dapat mengalir ke jaringan otak.
Akibatnya, otal jadi kekurangan oksigen dan mengalami pembengkakan atau kondisi yang dikenal dengan edema selebral.
Selain itu, darah yang terkumpul dari pendarahan juga bisa membentuk gumpalan atau benjolan bernama hematoma.
Hematoma dapat menekan otak dan menghambat oksigen menjangkau sel-sel di otak.
Apabila tidak segera ditangani, pendarahan otak bisa menyebabkan kematian karena sel-sel di otak mati kekurangan oksigen.
Penyebab pendarahan otak?
Ada beberapa faktor yang bisa jadi penyebab pendarahan otak, antara lain:
Ciri-ciri pendarahan otak
Pendarahan otak dapat menyebabkan berbagai gejala penyakit, antara lain:
Apabila sudah muncul ciri-ciri pendarahan otak di atas, segera bawa penderita ke rumah sakit.
Cara mencegah pendarahan otak yang bisa menyebabkan kematian
Dilansir dari WebMD, sebagian besar pendarahan otak terkait dengan faktor risiko tertentu. Anda dapat meminimalkan risiko tersebut untuk mencegah pendarahan otak, di antaranya dengan:
Dengan menjalankan gaya hidup di atas, pendarahan otak yang bisa menyebabkan kematian bisa dicegah.
https://health.kompas.com/read/2021/09/27/110100368/pendarahan-otak-bisa-menyebabkan-kematian-cegah-dengan-cara-berikut