Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Virus HMPV dengan Swab Hidung PCR, Begini Kata Dokter

Kompas.com - 14/01/2025, 22:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Virus Human Metapneumovirus (HMPV) dapat dideteksi menggunakan metode swab hidung dengan PCR.

Hal ini diungkapkan oleh dr. Irandi Putra Pratomo, Ph.D., Sp.P(K), FAPSR, FISR, FISQua, dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), seperti ditulis oleh Antara, Selasa (13/1/2025).

Menurut Irandi, metode swab hidung seperti PCR ini merupakan bagian dari pemeriksaan standar untuk mendeteksi berbagai jenis virus yang masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan, khususnya ketika seseorang mengalami gejala pernapasan.

"Untuk HMPV sendiri, sudah ada metode ini. Jadi, ketika seseorang mengalami gejala seperti demam, menggigil, dan sesak napas, idealnya kita periksa dengan swab hidung dan lakukan PCR," jelasnya.

Baca juga: HMPV Tidak Berpotensi Pandemi, Risiko Fatal Lebih Rendah dari Covid-19

PCR bekerja dengan mengambil sampel dari rongga hidung yang kemudian diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi keberadaan virus.

Irandi menambahkan bahwa metode ini dapat digunakan untuk mendeteksi beberapa jenis virus, termasuk Covid-19, influenza, dan HMPV, dengan teknik multiplex PCR yang memungkinkan identifikasi berbagai virus dalam satu tes.

Lebih lanjut, Irandi menjelaskan bahwa metode swab PCR ini memungkinkan deteksi dini virus pada saluran pernapasan, yang sangat penting untuk mencegah pemburukan gejala.

Dengan cepat ditangani, virus yang baru masuk ke tubuh bisa dicegah penyebarannya dalam 3-6 hari pertama.

Namun, Irandi menekankan bahwa hingga saat ini, belum ada obat atau vaksin spesifik untuk mengatasi infeksi HMPV.

Pengobatan masih sebatas pada penanganan gejala seperti peradangan, demam, menggigil, dan sesak napas, yang dapat diobati dengan obat yang tersedia.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa vaksin untuk HMPV belum akan tersedia dalam waktu dekat karena virus ini belum masuk dalam kategori urgensi untuk vaksinasi massal.

Baca juga: Waspada HMPV: Anak dan Lansia Jadi Kelompok Paling Rentan

Sebagai langkah pencegahan, Irandi mengingatkan pentingnya menjaga pola hidup sehat sejak dini, mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas, dan menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit atau baru saja bepergian ke luar negeri, yang berpotensi membawa risiko penyakit dari negara lain.

Jika seseorang mengalami demam dan menggigil selama 3-6 hari yang tidak membaik meskipun sudah diberikan obat, Irandi menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke IGD.

Untuk lansia dengan komorbid seperti diabetes, penting untuk menjaga kestabilan kadar gula darah, sedangkan anak-anak yang sakit sebaiknya beristirahat di rumah dan menghindari kerumunan.

Dengan langkah-langkah ini, kita dapat meminimalkan risiko penyebaran virus dan mempercepat pemulihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Health
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
Health
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Health
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Health
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Health
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Health
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Health
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Health
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Health
Cek Kesehatan Gratis Tercatat Capai 8 Juta Peserta dalam 4 Bulan
Cek Kesehatan Gratis Tercatat Capai 8 Juta Peserta dalam 4 Bulan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau