Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

5 Penyebab Kolesistitis (Radang Kantung Empedu) yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com – Kolesistitis adalah peradangan yang terjadi pada kantung empedu.

Kantung empedu merupakan organ kecil berbentuk seperti buah pir yang terletak di bawah organ hati di perut bagian kanan atas.

Dilansir dari Medical News Today, kantung empedu berfungsi menyimpan empedu, yakni cairan pencernaan lemak yang dibuat oleh hati.

Pada saat seseorang makan, kantung empedu berkontraksi dan cairan empedu akan dialirkan dari kantung empedu melewati saluran empedu menuju usus kecil.

Di usus kecil, cairan empedu akan bercampur dengan makanan untuk mencerna lemak.

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kantung empedu mengalami peradangan.

Berbagai penyebab kolesistitis kiranya penting dikenali sebagai bagian dari upaya mencegah terjadinya masalah kesehatan ini.

Penyebab kolestititis

Kolesistitis biasanya berkembang ketika cairan empedu terperangkap di kantung empedu dan terinfeksi bakteri.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab kolesistitis yang perlu diwaspadai:

1. Batu empedu

Dilansir dari Mayo Clinic, batu empedu termasuk penyebab radang kantung empedu yang paling sering terjadi.

Batu empedu dapat menyumbat saluran empedu (duktus sistikus) yang dilewati cairan empedu untuk menuju ke usus kecil.

Alhasil, cairan empedu bisa menumpuk di kantung empedu dan menyebabkan peradangan.

2. Tumor

Tumor juga dapat mencegah cairan empedu mengalir keluar dari kantong empedu dengan benar.

Kondisi ini pada gilirannya dapat menyebabkan penumpukan cairan empedu di kantung empedu yang dapat menjadi penyebab kolesistitis.

3. Penyumbatan saluran empedu

Adanya lekukan atau jaringan parut pada saluran empedu dapat menyebabkan penyumbatan yang menjadi penyebab kolesistitis.

4. Infeksi

AIDS dan infeksi virus tertentu juga dapat memicu peradangan kandung empedu.

5. Masalah pembuluh darah

Penyakit yang sangat parah dapat merusak pembuluh darah dan menurunkan aliran darah ke kantong empedu.

Kondisi ini pada gilirannya bisa menjadi penyebab kolesistitis.

Komplikasi kolesistitis

Kolesistitis jelas termasuk kondisi yang tak boleh dianggap remeh.

Ini karena kolesistitis bisa menyebabkan sejumlah komplikasi serius jika tidak diobati dengan tepat.

Melansir Cleveland Clinic, komplikasi kolesistitis dapat berkisar dari infeksi yang sedang berlangsung hingga kemungkinan kematian.

Ini mungkin termasuk:

1. Kantung empedu terinfeksi parah

Tanpa pengobatan, kolesistitis dapat menyebabkan infeksi sangat parah atau bahkan gangren pada kantong empedu.

2. Kolangitis

Infeksi akut pada saluran empedu utama dan hati yang bisa sangat mengancam jiwa jika tidak segera diobati.

3. Pankreas yang meradang (pankreatitis)

Saluran empedu dan saluran pankreas berbagi "katup" yang sama ke dalam duodenum.

Jika batu empedu menghalangi katup itu, cairan enzim pankreas yang dikeluarkan oleh pankreas akan dicadangkan dan bisa menyebabkan pankreatitis. 

Pankreatitis juga bisa parah dan mengancam jiwa.

https://health.kompas.com/read/2021/10/14/080000068/5-penyebab-kolesistitis-radang-kantung-empedu-yang-perlu-diwaspadai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+