Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Penyebab Anemia pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com – Penyebab anemia pada ibu hamil bisa bermacam-macam.

Penyebab anemia ini kiranya penting dikenali sebagai bagian dari upaya mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang bisa membahayakan ibu hamil sendiri maupun janin di kandungan tersebut.

Merangkum WebMD, anemia pada ibu hamil adalah kondisi yang sebaiknya tak boleh dianggap remeh atau dibiarkan begitu saja.

Faktanya, anemia selama kehamilan bisa meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan bahkan kematian ibu.

Penyebab anemia pada ibu hamil

Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ketika tubuh ibu hamil kekurangan sel darah merah, yakni lebih rendah daripada batas normal.

Kondisi ini juga bisa terjadi jika sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin yang berfungsi menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh.

Meskipun anemia ringan sering terjadi pada banyak ibu hamil, kondisi ini bisa berubah menjadi masalah serius yang memerlukan peratawan medis lebih lanjut jika dibiarkan tak tertangani.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab anemia pada ibu hamil:

1. Kurang asupan vitamin B12

Melansir Medical News Today, asupan vitamin B12 sangat penting bagi tubuh ibu hamil untuk dapat memperbanyak sel darah merah.

Seperti diketahui, ibu hamil umumnya membutuhkan kadar sel darah merah yang lebih banyak untuk mencukupi perubahan dalam tubuh.

Sel darah merah juga diperlukan untuk mendukung pembentukan sel-sel darah merah pada janin.

Itu mengapa kebutuhan zat besi ibu hamil akan meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Jika kurang mengasup vitamin B12 baik itu dari makanan maupun suplemen, ibu hamil alhasil berisiko mengalami anemia.

2. Anemia pernisiosa

Anemia pernisiosa adalah bentuk anemia yang terkait dengan defisiensi vitamin B12.

Sekitar 15–25 persen kalangan lansia dengan kekurangan vitamin B12 ditemukan mengalami anemia pernisiosa.

Anemia pernisiosa merupakan penyakit autoimun ireversibel yang memengaruhi selaput lendir lambung atau disebut mukosa lambung.

Kondisi ini dapat menyebabkan atrofi lambung, penghancuran sel-sel di lapisan pelindung lambung.

Anemia pernisiosa juga dapat mencegah penyerapan vitamin B12, bahkan jika seseorang mengonsumsi vitamin dalam jumlah yang cukup.

Anemia pernisiosa adalah penyebab paling umum dari kekurangan vitamin B12 di seluruh dunia.

Ibu hamil dengan diabetes atau penyakit tiroid dilaporkan lebih mungkin untuk terkena terkena anemia pernisiosa.

3. Kekurangan asupan folat

Kekurangan asupan asam folat (vitamin B9) baik dari makanan maupun suplemen juga bisa menjadi penyebab anemia pada ibu hamil.

Asam folat diperlukan ibu hamil untuk membentuk protein baru di dalam tubuh yang menghasilkan sel darah merah dan membentuk DNA pada janin.

Oleh karena itu, pada umumnya ibu hamil dianjurkan untuk mengasup asam folat lebih tinggi dari sebelumnya.

Kekurangan folat sendiri dapat memengaruhi pertumbuhan normal dan pembelahan sel pada plasenta dan janin, yang dapat menyebabkan kelainan kelahiran.

Jika ibu hamil tidak memiliki cukup folat sebelum dan selama kehamilan, bayi dapat mengalami masalah parah dengan otak dan sumsum tulang belakang yang disebut cacat tabung saraf.

Kekurangan folat juga telah dihubungkan dengan berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur.

4. Kekurangan asupan zat besi

Kekurangan zat besi bmerupakan salah satu penyebab anemia pada ibu hamil yang paling umum terjadi.

Perlu diperhatikan bahwa kebutuhan zat besi pada wanita akan meningkat secara signifikan selama kehamilan karena zat gizi ini penting untuk:

Jika ibu hamil tidak menerima pengobatan, anemia defisiensi besi dapat memiliki efek yang signifikan pada kesehatan diri sendiri dan janin.

Beberapa kondisi ini mungkin bisa terjadi:

  • Berat badan lahir rendah
  • Lahir prematur
  • Preeklamsia
  • Perdarahan postpartum

5. Penyakit pencernaan

Gangguan pencernaan seperti penyakit celiac dan penyakit Crohn dapat mengganggu kerja tubuh ibu hamil dalam penyerapan vitamin B12, asam folat, maupun zat besi dengan baik.

Kondisi ini pada akhirnya bisa menyebabkan ibu hamil mengalami anemia.

Di samping itu, kebiasaan minum alkohol juga dapat menjadi penyebab anemia pada ibu hamil karena bisa mengganggu dalam penyerapan vitamin B12, folat, maupun zat besi dari makanan atau suplemen.

6. Penyakit ginjal

Melansir Health Line, jika ibu hamil menderita gangguan pada ginjal, besar kemungkinan bagi dirinya untuk mengalami anemia.

Ini karena penyakit ginjal bisa memicu terjadinya gangguan pada produksi hormon erythropoietin (EPO) yang merangsang produksi sel darah merah dan penyerapan zat besi yang salah.

Penyakit ginjal jelas menjadi penyebab anemia pada ibu hamil yang perlu diwaspadai.

7. Inflamasi kronis

Inflamasi kronis dapat menyebabkan sistem imun tubuh ibu hamil menghasilkan protein sitokin untuk mekanisme kesehatan.

Sayangnya protein sitokin bisa memiliki pengaruh terhadap respon tubuh ibu hamil, termasuk dalam produksi EPO.

Contoh inflamasi kronis sebagai penyebab anemia pada ibu hamil, yakni:

  • HIV/AIDS
  • Tuberkulosis (TBC)
  • Sifilis
  • Infeksi jantung
  • Infeksi tulang

8. Kanker

Kejadian kanker yang berhubungan dengan ruang sumsum, seperti leukemia atau limfoma bisa mengganggu produksi sel darah merah yang normal.

Ketika kondisi ini terjadi, anemia pun dapat dialami oleh seseorang, termasuk ibu hamil.

Kanker jenis lainnya, seperti kanker payudara juga bisa menjadi penyebab anemia pada ibu hamil.

Ibu hamil yang mencurgai memiliki anemia atau merasakaan gejala anemia sangat dianjurkan untuk dapat segera menemui dokter.

Dokter bisa membantu memastikan kondisi ibu hamil dan memberikan saran pengobatan terbaik untuk masing-masing keluhan.

https://health.kompas.com/read/2021/10/19/150300668/8-penyebab-anemia-pada-ibu-hamil-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke