Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tekanan darah diukur dalam dua angka, yakni angka pertama sistolik dan angka kedua diastolik.
Angka sistolik menunjukkan tekanan pembuluh darah saat berdenyut, sedangkan angka diastolik menggambarkan tekanan pembuluh darah saat istirahat.
Orang disebut memiliki hipertensi atau penyakit darah tinggi apabila hasil pengukuran sistoliknya dua hari berturut-turut 140 mmHg atau lebih, atau hasil pengkururan diastoliknya dua berturut-turut 90 mmHg atau lebih.
Ciri-ciri darah tinggi naik
Banyak orang tidak sadar memiliki penyakit darah tinggi karena gejalanya mirip dengan penyakit lain.
Ciri-ciri darah tinggi naik yang perlu diwaspadai, antara lain:
Perlu diingat, beberapa gejala darah tinggi di atas baru muncul ketika tekanan darah tinggi sudah sangat parah atau orang mengalami krisis hipertensi.
Untuk itu, Anda tidak bisa hanya mengandalkan ciri-ciri darah tinggi naik di atas untuk mengidentifikasi penyakit ini.
Penyakit darah tinggi paling akurat dideteksi dengan alat pengukur tekanan darah.
Apabila hasil tekanan darah di atas normal selama dua hari berturut-turut, ada baiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter untuk mengontrol penyakit.
Bahaya darah tinggi
Penyakit darah tinggi membutuhkan perawatan medis seumur hidup agar masalah kesehatan ini terkontrol.
Apabila tidak dikelola dengan tepat, bahaya darah tinggi bisa menyebabkan:
Mengingat beberapa bahayanya, penting bagi setiap pengidap darah tinggi untuk mengontrol penyakitnya.
Cara menurunkan darah tinggi
Terdapat beberapa cara menurunkan darah tinggi untuk mencegah komplikasi serius, seperti serangan jantung, stroke, atau gagal ginjal, antara lain:
Dengan mengenali ciri-ciri darah tinggi dan cara menurunkannya di atas, Anda bisa meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini.
https://health.kompas.com/read/2021/11/02/080100268/11-ciri-ciri-darah-tinggi-naik-yang-perlu-diwaspadai