KOMPAS.com – Penyebab penyakit paru interstisial atau interstitial lung disease (ILD) bisa bermacam-macam.
Penyakit paru intertisial adalah penyakit yang mencakup lebih dari 200 kondisi berbeda yang menyebabkan peradangan dan jaringan parut di sekitar kantung udara seperti balon di paru-paru atau disebut alveoli.
Jaringan parut yang terkait dengan penyakit paru interstisial pada akhirnya bisa memengaruhi kemampuan penderita untuk bernapas dan mendapatkan cukup oksigen ke dalam aliran darahnya.
Bagian lain dari paru-paru juga dapat terpengaruh, seperti saluran udara, lapisan paru-paru, dan pembuluh darah.
Penyakit paru interstisial adalah kondisi yang sebaiknya tak boleh dianggap remeh.
Pasalnya, jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat menyebabkan serangkaian komplikasi yang mengancam jiwa.
Merangkum Mayo Clinic, beberapa komplikasi penyakit paru interstisial yang bisa terjadi, termasuk:
Tekanan darah tinggi di paru-paru (hipertensi pulmonal)
Tidak seperti tekanan darah tinggi sistemik, kondisi ini hanya memengaruhi arteri di paru-paru.
Hipertensi pulmonal dimulai ketika jaringan parut atau kadar oksigen rendah mempersempit pembuluh darah terkecil, membatasi aliran darah di paru-paru.
Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan di dalam arteri pulmonalis.
Hipertensi pulmonal adalah penyakit serius yang bisa terus memburuk seiring waktu.
Gagal jantung sisi kanan (cor pulmonale)
Kondisi serius ini terjadi ketika bilik kanan bawah jantung (ventrikel kanan) harus memompa lebih keras dari biasanya untuk memindahkan darah melalui arteri pulmonalis yang tersumbat.
Akhirnya ventrikel kanan gagal karena tekanan ekstra. Ini sering menjadi konsekuensi dari hipertensi pulmonal.
Gagal napas
Pada tahap akhir penyakit paru interstisial kronis, gagal napas terjadi ketika kadar oksigen darah sangat rendah seiring dengan meningkatnya tekanan di arteri pulmonalis dan ventrikel kanan yang menyebabkan gagal jantung.
Penyebab penyakit paru interstisial
Dokter seringkali tidak dapat menemukan penyebab penyakit paru interstisial.
Dalam kasus ini, kondisi ini dapat disebut penyakit paru interstisial idiopatik.
Melansir Health Line, penyebab lain penyakit paru interstisial termasuk kondisi medis, penggunaan beberapa obat, atau paparan zat beracun yang merusak paru-paru.
Penyebab penyakit paru interstisial ini dapat dibagi ke dalam tiga kategori utama.
Berikut ini penyebab penyakit paru interstisial yang perlu diwaspadai:
1. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan merusak bagian tubuh yang sehat.
Kerusakan paru-paru juga dapat terjadi akibat penyakit autoimun, seperti:
2. Paparan zat beracun
Paparan zat berikut di tempat kerja atau di lingkungan juga dapat menyebabkan jaringan parut paru-paru:
3. Pengobatan atau efek samping obat-obatan
Pada orang yang rentan, berbagai obat ini dapat merusak paru-paru:
Faktor risiko penyakit paru interstisial
Ada sejumlah faktoryang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit paru interstisial.
Ini mungkin termasuk:
Usia
Penyakit paru interstisial jauh lebih mungkin menyerang orang dewasa, meskipun bayi dan anak-anak terkadang mengalami gangguan tersebut.
Paparan racun kerja dan lingkungan
Jika bekerja di pertambangan, pertanian, konstruksi atau karena alasan apa pun terpapar polutan yang diketahui bisa merusak paru-paru, risiko terkena penyakit paru interstisial pada seseorang bisa meningkat.
Gastroesophageal reflux disease atau penyakit asam lambung kronis
Jika mengalami refluks asam atau gangguan pencernaan yang tidak terkontrol, seseorang mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit paru interstisial.
Merokok
Beberapa bentuk penyakit paru interstisial lebih mungkin terjadi pada orang dengan riwayat merokok.
Radiasi dan kemoterapi
Melakukan perawatan radiasi di dada atau menggunakan beberapa obat kemoterapi membuat seseorang lebih mungkin terkena penyakit paru-paru.
https://health.kompas.com/read/2021/11/04/180300268/3-penyebab-penyakit-paru-interstisial-yang-perlu-diwaspadai