KOMPAS.com - Mulut kering, atau xerostomia, terjadi ketika kelenjar ludah seseorang tidak menghasilkan air liur yang cukup untuk menjaga kelembapan mulut.
Xerostomia bisa menjadi gejala diabetes dan juga efek samping dari obat yang mengobati diabetes.
Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal (NIDDK), mulut kering adalah gejala umum diabetes.
Melansir dari Medical News Today, mulut kering terjadi ketika tidak ada cukup air liur di dalam mulut.
Menurut NIDDK, orang dengan mulut kering mungkin mengalami:
Selain itu, American Dental Association (ADA) mencatat bahwa mulut kering mungkin melibatkan:
Apa hubungan antara mulut kering dan diabetes?
Mulut kering merupakan masalah paling umum yang dialami orang yang hidup dengan diabetes.
Prevalensinya yang tinggi pada populasi ini mungkin disebabkan oleh:
Selain itu, menurut Johns Hopkins Medicine, sekitar dua pertiga dari mereka yang menderita diabetes memiliki tekanan darah tinggi atau menggunakan obat-obatan untuk membantu mengendalikan hipertensi.
Mulut kering dapat terjadi sebagai efek samping dari obat-obatan ini.
Apakah mulut kering merupakan gejala diabetes?
Menurut ulasan 2014, mulut kering bisa menjadi tanda peringatan diabetes.
Namun, meskipun umum terjadi pada penderita diabetes, itu bukan satu-satunya gejala.
Seseorang berpotensi mengalami beberapa gejala akibat diabetes berikut:
Meskipun diabetes tipe 1 dan tipe 2 memiliki gejala yang sama, NIDDK menyatakan bahwa mereka tidak berkembang dengan cara yang sama.
Mereka mencatat bahwa sementara orang yang mengembangkan diabetes tipe 1 biasanya mengalami gejala yang cepat, orang yang hidup dengan diabetes tipe 2 cenderung melihat gejala yang bertahap, yang mungkin tidak mereka sadari sampai komplikasi lain berkembang.
https://health.kompas.com/read/2021/11/13/140000568/mengapa-penderita-diabetes-sering-mengalami-mulut-kering-