Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

17 Penyebab Pilek yang Bisa Terjadi

KOMPAS.com – Penyebab pilek atau hidung meler ada banyak.

Pilek adalah kondisi yang ditandai dengan keluarnya lendir dari lubang hidung.

Lendir ini merupakan zat pelindung yang diproduksi oleh selaput lendir, sejenis jaringan yang melapisi rongga hidung.

Lendir dapat melembabkan udara yang dihirup dan bisa bertindak sebagai penghalang untuk menjaga debu, serbuk sari, dan bakteri masuk ke dalam paru-paru .

Hidung sebenarnya dapat menghasilkan lendir setiap hari.

Tapi, hal itu mungkin jarang disadari karena bercampur dengan saliva dan menetes ke bagian belakang tenggorokan.

Terkadang, iritasi atau peradangan pada saluran hidung dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir.

Ketika ini terjadi, kelebihan lendir dapat mengalir atau menetes dari hidung.

Penyebab pilek

Banyak orang mungkin telah mengetahui bahwa infeksi virus tertentu bisa menyebabkan pilek.

Tapi, penyebab hidung meler nyatanya bukan hanya itu.

Berikut ini adalah beberapa penyebab pilek yang bisa terjadi:

1. Alergi

Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh tidak normal atau berlebihan terhadap zat tertentu atau disebut dengan alergen.

Beberapa bentuk alergen yang umum ditemui termasuk:

  • Debu
  • Serbuk sari
  • Rumput liar
  • Bulu hewan peliharaan
  • Sengatan serangga
  • Makanan seperti telur, ikan, kerang, dan lainnya

Dilansir dari Health Line, alergen bisa menyebabkan gejala seperti bersin, sakit kepala, atau sakit tenggorokan.

Partikel yang terhirup ini juga dapat mengiritasi saluran hidung, menghasilkan lendir berlebih dan pilek.

Untuk mengatasi alergi dan mengurangi drainase dari hidung, coba batasi paparan zat yang memicu reaksi.

Banyak obat antihistamin yang dijual bebas dapat memblokir histamin dan menghentikan respons alergi.

Jika obat-obatan ini tidak berhasil, tanyakan kepada dokter tentang antihistamin resep.

2. Selesma

Selesma (common cold) atau infeksi saluran pernapasan atas menyebabkan peradangan pada selaput lendir yang melapisi hidung, sehingga dapat menghasilkan terlalu banyak lendir.

Selain pilek, selesma terkadang bisa menyebabkan hidung tersumbat.

Gejala selesma lainnya termasuk:

  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Kelelahan

Tidak ada obat untuk selesma, tetapi obat flu yang dijual bebas mungkin dapat membantu meringankan gejala.

Banyak istirahat, mengonsumsi vitamin C, dan minum air hangat diyakni bisa juga membantu penderita selesma merasa lebih baik lebih cepat.

Banyak orang memiliki kesalahpahaman bahwa antibiotik diperlukan untuk mengobati gejala common cold. 

Perlu diingat bahwa antibiotik hanya boleh digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, seperti infeksi sinus.

Antibiotik tidak efektif dalam mengobati infeksi virus.

3. Sinusitis

Sinusitis (infeksi sinus) adalah komplikasi selesma.

Sinusitis terjadi ketika rongga di sekitar saluran hidung meradang.

Peradangan ini juga dapat memicu peningkatan produksi lendir di hidung dan menjadi penyebab pilek.

Gejala sinusitis lainnya termasuk:

  • Sakit kepala
  • Hidung tersumbat
  • Nyeri di area wajah

Perawatan dapat melibatkan obat penghilang rasa sakit, penggunaan kortikosteroid hidung untuk menghentikan peradangan, atau antibiotik untuk membunuh infeksi bakteri.

4. Deviasi septum

Deviasi septum adalah kondisi ketika dinding tipis yang membatasi kedua lubang hidung tidak berada tepat di tengah.

Beberapa orang dilahirkan dengan deviasi septum. Tetapi, deviasi septim juga bisa disebabkan oleh cedera pada hidung.

Deviasi septum dapat menyebabkan infeksi sinus berulang dan peradangan di sekitar saluran hidung, kemudian menjadi penyebab pilek.

Dokter mungkin merekomendasikan antihistamin atau semprotan steroid hidung untuk mengatasi gejala ini.

Jika perawatan ini tidak berhasil, operasi dapat memperbaiki deviasi septum.

5. Flu atau influenza

Virus flu juga dapat menyebabkan peradangan pada selaput lendir hidung.

Flu adalah penyakit yang sangat menular.

Selain pilek atau hidung meler, gejala flu lainnya dapat meliputi:

  • Demam
  • Nyeri otot
  • Badan menggigil
  • Sakit kepala
  • Hidung tersumbat 
  • Kelelahan

Obat flu atau pilek yang dijual bebas dapat membantu meredakan gejala dan mengurangi rasa sakit.

Bahan dalam obat-obatan ini biasanya termasuk dekongestan, penurun demam, dan pereda nyeri.

Gejala flu pada umumnya dapat membaik dalam satu hingga dua minggu.

6. Efek samping obat-obatan

Ada beberapa obat yang dapat memicu pilek pada beberapa orang.

Kemungkinan "pelakunya" meliputi:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti aspirin dan ibuprofen
  • Obat penenang
  • Antidepresan
  • Obat darah tinggi

Baca label pada kemasan obat untuk daftar efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi obat.

Ketika obat memicu hidung meler atau pilek, kondisi ini disebabkan oleh rinitis non-alergi.

7. Rinitis non-alergi

Rinitis non-alergi (rinitis vasomotor) juga ditandai dengan peradangan pada saluran hidung dan menyerupai hay fever (pilek dan bersin).

Namun, gejala ini disebabkan oleh penyebab yang tidak diketahui dan tidak dipicu oleh histamin atau alergen.

Selain rinitis non-alergi yang diinduksi obat, faktor lain yang dapat memicu bentuk rinitis ini termasuk perubahan suhu, sinar matahari yang cerah, atau masalah kesehatan yang mendasarinya.

Antihistamin oral tidak efektif untuk rinitis non-alergi.

Tetapi, seseorang mungkin bisa merasa lega dengan antihistamin hidung atau semprotan hidung saline.

8. Perubahan hormon

Ketidakseimbangan hormon juga dapat menjadi penyebab peradangan dan pembesaran pembuluh darah hidung yang mengakibatkan rinitis non-alergi.

Kondisi ini bisa terjadi selama masa pubertas.

Ketidakseimbanga hormon juga bisa terjadi pada seseorang setelah mengonsumsi pil KB atau terapi penggantian hormon.

Spray hidung antihistamin atau semprotan hidung saline mungkin dapat meredakan gejala pilek yang terjadi akibat perubahan hormon.

9. Udara kering

Udara kering bukan hanya bisa mengeringkan kulit, tetapi juga dapat mengeringkan saluran hidung.

Kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan cairan di dalam hidung, menyebabkan respons peradangan dan memicu pilek.

Keadaan tersebut dapat terjadi dalam cuaca dingin atau ketika ada udara kering di dalam rumah karena panas.

Untuk membantu mengelola udara kering di dalam rumah, gunakan pelembab udara untuk menambah kelembapan kembali ke udara.

Seseorang juga bisa mengenakan syal untuk menutupi mulut dan hidung saat keluar rumah di musim dingin.

10. Polip hidung

Polip hidung adalah jaringan yang tumbuh di bagian dalam saluran hidung.

Melansir Medical News Today, pertumbuhan jaringan jinak ini bisa disebabkan oleh selaput lendir yang meradang.

Ketika selaput lendir menjadi meradang, produksi lendir yang berlebihan pun dapat menyebabkan hidung meler dan postnasal drip.

Gejala polip hidung lainnya dapat meliputi:

  • Kehilangan bau
  • Tekanan sinus
  • Mengorok
  • Sakit kepala

Dokter dapat meresepkan spray kortikosteroid hidung untuk mengecilkan polip.

Dokter mungkin juga meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi sinus yang menyertainya.

Tergantung pada tingkat keparahan polip, operasi sinus dapat menghilangkan pertumbuhannya.

11. Semprotan hidung terlalu sering digunakan

Meskipun semprotan hidung (nasal spray) dapat mengurangi peradangan di hidung, penggunaan alat ini secara berlebihan nyatanya dapat memiliki efek sebeliknya dan memperburuk gejala.

Biasanya, seseorang tidak boleh menggunakan semprotan hidung selama lebih dari lima hari berturut-turut.

Menggunakan semprotan hidung dalam jangka panjang dapat menyebabkan infeksi sinus kronis yang dapat memicu pilek.

Setelah berhenti menggunakan semprotan hidung, gejala pada hidung biasanya dapat membaik dalam beberapa hari atau beberap minggu.

12. Respiratory syncytial virus

Respiratory syncytial virus (RSV) adalah virus yang dapat menyebabkan gejala seperti pilek dan infeksi di paru-paru dan saluran pernapasan.

Infeksi virus ini dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.

Infeksi pada saluran pernapasan dapat menyebabkan peradangan pada saluran hidung dan pilek.

Gejala respiratory syncytial virus umum lainnya termasuk:

  • Hidung tersumbat
  • Batuk kering
  • Demam ringan
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala

Perawatan respiratory syncytial virus sendiri biasanya perlu melibatkan:

  • Perbanyak minum cairan
  • Penurun demam
  • Tetes hidung saline
  • Antibiotik jika ada infeksi bakteri

Infeksi berat mungkin memerlukan penanganan rawat inap.

13. Makanan pedas

Makanan pedas juga dapat menjadi penyebab pilek atau hidung meler karena bentuk rinitis nonalergi yang dikenal sebagai rinitis gustatory.

Kondisi ini bukan disebabkan oleh histamin atau alergen, melainkan stimulasi saraf yang berlebihan di sinus saat seseorang makan atau menghirup sesuatu yang pedas.

Selaput lendir salah mengira makanan pedas sebagai iritasi dan masuk ke mode pelindung, sehingga dapat memicu saluran hidung menghasilkan lendir ekstra untuk menghilangkan iritasi.

Ini adalah respons sementara dan pilek biasanya akan berhenti segera setelah makan makanan pedas.

14. Merokok

Asap rokok adalah iritan yang juga dapat memicu selaput lendir untuk menghasilkan lendir ekstra.

Seseorang bisa jadi mengalami pilek jika berada di sekitar perokok atau di ruangan yang dipenuhi asap.

Dalam kebanyakan kasus, mengeluarkan diri dari area berasap dapat membalikkan reaksi ini.

15. Kehamilan

Perubahan hormon selama kehamilan juga dapat menyebabkan lendir berlebih dan memicu pilek.

Diperkirakan bahwa rinitis nonalergi memengaruhi sekitar 20 persen wanita hamil.

Faktanya, ini adalah masalah umum di kalangan wanita selama kehamilan.

Hidung meler dapat berkembang kapan saja selama kehamilan, tetapi gejalanya biasanya hilang setelah melahirkan.

Mengangkat kepala tempat tidur sekitar 30 derajat dan melakukan olahraga ringan hingga sedang dipercaya dapat membantu memperbaiki gejala.

Ibu hamil juga bisa menanyakan kepada dokter atau apoteker tentang antihistamin yang aman digunakan selama kehamilan.

16. Olahraga

Melansir Verywell Health, olahraga aerobik, seperti lari, senam lantai, jalan cepat, bersepeda, zumba, dan lompat tali dapat menjadi penyebab hidung meler.

Namun, jika seseorang mengalami pilek saat beraktivitas di luar ruangan, penyebabnya mungkin lebih realistis terkait dengan alergi, cuaca dingin, atau iritan lainnya.

Jika sering mengalami pilek saat sedang aktif, seseorang dapat bertanya kepada dokter tentang cara mengatasinya, apakah perlu obat Atrovent atau antikolinergik hidung.

17. Menangis

Menangis secara alami bisa menyebabkan seseorang mengalami pilek karena cara air mata mengalir dari mata (melalui puncta lakrimal).

Saat menangis, seseorang bisa menghasilkan lebih banyak air mata daripada yang bisa dikeringkan.

Nah, saat menangis ini, bisa jadi ada lebih banyak air mata yang mengalir melalui puncta lakrimal ke dalam duktus nasolakrimalis.

Duktus nasolakrimalis adalah saluran yang mengalirkan air mata dari sakus lakrimalis ke hidung.

Jadi pilek yang bisa dirasakan saat menangis sebenarnya adalah air mata yang mengalir ke hidung.

https://health.kompas.com/read/2021/11/17/160500868/17-penyebab-pilek-yang-bisa-terjadi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke