Seseorang dapat terkena DBD ketika digigit nyamuk Aedes aegypti betina yang terinfeksi virus dengue.
Lantas, apakah DBD menular? Untuk mengenal lebih dekat penyakit khas musim hujan ini, simak penjelasan berikut.
Apakah demam berdarah (DBD) menular?
Melansir Better Health, penyakit DBD tidak dapat menular secara langsung dari satu penderita ke orang sekitarnya.
Penularan demam berdarah hanya bisa terjadi lewat perantara nyamuk Aedes aegypti betina yang terinfeksi virus dengue.
Ketika nyamuk tersebut menggigit penderita DBD, nyamuk dapat terinfeksi virus dengue dan menyebarkan penyakit demam berdarah ketika menggigit seseorang.
Nyamuk penyebab DBD biasanya beredar di musim penghujan, wilayah yang lembap, dan padat penduduk.
Begitu digigit nyamuk yang terinfeksi virus dengue, penderita akan merasakan gejala demam berdarah selang empat sampai sepuluh hari kemudian.
Gejala demam berdarah (DBD)
Gejala DBD terkadang mirip flu. Tapi, apabila tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi pendarahan parah, kerusakan organ, sampai kebocoran plasma yang berisiko fatal.
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Nurhasan Agung Prabowo, Sp.PD., M.Kes. lewat laman resmi Rumah Sakit UNS menjelaskan, ada tujuh gejala DBD yang pantang disepelekan, antara lain:
Jika muncul beberapa gejala demam berdarah di atas, segera bawa penderita ke dokter.
Masalah kesehatan ini perlu penanganan medis yang tepat agar tidak berujung komplikasi seperti pendarahan hebat dan gangguan organ berat.
Cara mencegah demam berdarah
Berkaca dari penularan demam berdarah (DBD) yang membutuhkan perantara nyamuk, cara mencegah penyakit ini utamanya dengan menghindari gigitan nyamuk. Terutama di daerah yang sedang ada kasus DBD.
Melansir beberapa sumber, berikut beberapa cara mencegah DBD:
Dengan mengenali penularan demam berdarah sampai cara mencegahnya, Anda bisa melindungi diri dan orang sekitar dari masalah kesehatan musiman ini.
https://health.kompas.com/read/2021/11/27/130100468/apakah-demam-berdarah-dbd-menular-