Jenis insektisida yang paling sering menyebabkan keracunan yakni organofosfat dan karbamat.
Sedangkan jenis insektisida yang kerap digunakan seperti piretrin dan piretroid jarang memicu keracunan.
Namun, insektisida alami yang biasanya dibuat dari ekstrak bunga krisan ini terkadang juga bisa menyebakan reaksi alergi dan keracunan apabila paparan dosisnya cukup tinggi
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali beberapa gejala keracunan insektisida sampai cara mencegahnya.
Gejala keracunan insektisida
Melansir MSD Manual, dampak keracunan insektisida bisa menyebabkan beberapa gejala, seperti:
Gejala keracunan insektisida bisa muncul seketika, dalam hitungan jam, sampai beberapa hari setelah penderita terpapar racun serangga.
Namun, badan lemas bisa berlangsung beberapa minggu setelah seseorang terpapar insektisida jenis organofosfat.
Cara mendeteksi keracunan insektisida
Jika Anda merasakan gejala keracunan insektisida, segera periksakan kondisi kesehatan ke dokter untuk meminimalkan dampak racun serangga.
Dokter biasanya merekomendasikan beberapa tes darah untuk mendeteksi keracunan insektisida.
Cara mencegah keracunan insektisida
Produk insektisida di rumah biasanya digunakan untuk membunuh atau mengusir nyamuk, kecoa, lalat, atau semut.
Kendati beberapa produk tersebut umumnya aman apabila digunakan sesuai petunjuk pemakaian, racun serangga ini bisa meracuni seseorang apabila tidak sengaja tertelan, terhirup, terkena kulit, atau terkena mata.
Biasanya, bayi atau anak kecil yang sedang aktif dan gemar mengeksplorasi lingkungan rawan mengalami keracunan insektisida.
Dr. Jollis, Sp.EM lewat laman resmi RSUD Kabupaten Sumbawa membagikan beberapa tips untuk mencegah keracunan insektisida, antara lain:
Sebelum menggunakannya bacalah label yang ada dikemasan. Jangan rusak label karena didalamnya terdapat informasi mengenai cara menggunakannya, penyimpanan, bahayanya dan pertolongan pertamanya jika terjadi keracunan serta informasi lainnya.
https://health.kompas.com/read/2021/12/25/080100868/13-gejala-keracunan-insektisida