Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Makan Cokelat Baik untuk Anak?

KOMPAS.com - Hampir semua anak tidak bisa menolak makan cokelat karena kelezatan rasanya yang manis dan lembut.

Sementara banyak orangtua yang bersikeras untuk menjauhkan anak dari makan cokelat.

Lalu, apakah makan cokelat itu baik atau buruk untuk kesehatan anak?

Pada dasarnya cokelat mengandung senyawa antioksidan khusus yang disebut flavonol yang dapat membantu melindungi jantung dan otak manusia.

Mengutip Super Healthy Kids, flavonol mengurangi kerusakan sel dan peradangan.

Cokelat juga dapat menurunkan risiko seseorang terkena tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan bahkan penurunan kognitif.

Manfaat makan cokelat untuk anak

Mengutip Parenting First Cry, cokelat memiliki hal baik untuk kesehatan anak meliputi:

Dampak buruk makan cokelat untuk anak

Di sisi lain makan cokelat berlebihan tidak sehat untuk anak, terutama cokelat yang mengandung banyak gula, lemak, dan kafein.

Kebanyakan cokelat yang dijual di toko-toko atau diiklankan di TV merupakan cokelat yang tinggi kandungan gula, yang tidak sehat bagi tubuh anak, seperti yang dikutip dari Super Healthy Kids.

Mengutip Parenting First Cry, berikut dampak buruk makan cokelat berlebihan bagi anak:

  • Insomnia

Kandungan kafein di sebagian besar cokelat saat ini dapat menjadi stimulan bagi anak-anak mengalami insomnia, membuat mereka tetap terjaga di malam hari, dan mengurangi jumlah tidur yang diperlukan.

  • Menghindari makanan sehat

Ketertarikan anak-anak terhadap rasa manis pada cokelat dapat menyebabkan mereka menjauhi makanan sehat lainnya, sehingga perkembangan mereka terganggu.

  • Peningkatan risiko alergi

Aneka cokelat banyak mengandung unsur lain, seperti susu, kacang-kacangan, atau perasa tambahan.

Jika anak kita memiliki alergi terhadap salah satu dari bahan tersebut, memilih cokelat sembarangan dan memberikannya kepada si kecil, maka dapat segera memicu peningkatan risiko alergi.

  • Banyak kencing

Kapasitas kandung kemih pada anak-anak berkembang dari waktu ke waktu, itulah sebabnya mereka harus pergi ke toilet lebih sering.

Kandungan kafein yang bersifat diuretik dalam cokelat bisa membuat si kecil sering ke toilet atau malah mengompol.

  • Kecanduan cokelat

Untuk balita atau anak kecil, rasa cokelat terkadang menjadi terlalu sulit untuk ditolak, membuat anak-anak mulai menangis ketika dilarang atau memilih makan cokelat dengan sembunyi-sembunyi.

  • Memicu hiperaktif

Anak-anak secara alami sudah memiliki energi yang berlebih, tetapi energi itu bisa meningkat lagi ketika ia mengkonsumsi banyak gula.

Kandungan gula dalam cokelat meningkatkan kadar gula dan adrenalin dalam darah.

Ini akan menyulitkan anak kita tenang di satu tempat dan berkonsentrasi.

  • Risiko diabetes

Mengkonsumsi banyak cokelat akan memberikan efek samping pada produksi insulin tubuh dan dapat menjadi dasar untuk memicu diabetes tipe 2 di usia dini.

  • Risiko obesitas

Bukan hanya gula dan kafein yang terkandung di dalam cokelat yang perlu dikhawatirkan.

Lemak tinggi dari cocoa butter dan bahan lainnya dapat memberikan efek tidak sehat bagi tubuh anak.

Tubuh anak yang mendapatkan cokelat berlebih ditambah tidak berolahraga, sangat rentan terhadap risiko obesitas.

Cara pilih cokelat yang baik untuk anak

Mengutip Parent Circle, orangtua dapat membelikan dan membiarkan anak makan cokelat dengan catatan:

https://health.kompas.com/read/2021/12/29/080000068/apakah-makan-cokelat-baik-untuk-anak-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke