Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Penyebab Long Covid-19 Menurut Studi

Kondisi pasca-Covid-19 ini dalam dunia kesehatan dikenal dengan istilah long covid atau long-term covid.

Perlu diketahui, ketika terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, bianya penderita merasa lebih baik atau sembuh total dalam waktu kurang dari 12 minggu.

Beberapa penelitian menunjukkan, kondisi long covid ternyata dipengaruhi beberapa faktor.

Penyebab long covid

Melansir laman resmi Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI), ada beberapa faktor yang menjadi penyebab long covid, antara lain:

  • Jenis kelamin wanita

Beberapa studi, termasuk yang diterbitkan di Nature Medicine membuktikan, wanita dua kali lebih berisiko terkena long covid ketimbang pria, terutama pada kelompok usia antara 40 tahun sampai 50 tahun.

Kondisi ini tak lepas dari faktor biologis. Wanita lebih rentan terhadap penyakit autoimun dan masalah kesehatan lain terkait perubahan hormon menjelang menopause.

  • Usia lanjut

Studi juga menemukan, faktor usia lanjut membuat penderita lebih rentan mengalami long covid. Sebanyak 22 persen penderita Covid-19 yang berumur 70 tahun merasakan gejala Covid-19 lebih dari sebulan.

Sementara itu, penelitian di Inggris menyebutkan, long covid lebih jamak menyerang kalangan paruh baya, usia di atas 35 tahun sampai 69 tahun.

  • Punya masalah kesehatan lain

Hasil studi peneliti asal King's College London yang menganalisis data 10 penelitian menunjukkan, penderita gangguan kesehatan mental dan asma memiliki risiko tinggi terkena long covid.

  • Gejala awal Covid-19 lebih dari lima macam

Menurut data yang dikumpulkan aplikasi COVID Symptom Study, penderita yang merasakan lebih dari lima gejala saat awal terinfeksi Covid-19, 3,5 kali lebih berisiko terkena long covid daripada penderita minim gejala.

  • Viral load tinggi

Penelitian di jurnal Cell menunjukkan, penderita yang memiliki jumlah virus corona lebih banyak ketika terinfeksi Covid-19, atau memiliki viral load tinggi, cenderung terkena long covid.

  • Kadar Antibodi rendah

Riset tim dokter di University Hospital Zurich menunjukkan, tingkat antibodi tertentu yang rendah, termasuk IgM, ketika terinfeksi Covid-19 bisa menyebabkan penderita merasakan long covid.

Perlu diketahui, antibodi tertentu seperti IgM merupakan benteng pertahanan awal tubuh ketika menghadapi infeksi.

  • Mikroba di usus tidak seimbang

Usus adalah rumah bagi bakteri dan mikroba baik yang berperan dalam bagian sistem daya tahan tubuh.

Menurut penelitian di jurnal Gut, penderita Covid-19 dengan kondisi mikroba di usus tidak seimbang lebih rentan mengalami long covid lebih dari enam bulan.

  • Vaksinasi Covid-19 belum lengkap

Penelitian di The Lancet Infectious Diseases menunjukkan, vaksinasi Covid-19 penting untuk menurunkan risiko infeksi berat, fatal, dan long covid ketika terpapar virus corona.

Studi di Inggris menemukan fakta, orang dewasa yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis lengkap setidaknya dua minggu sebelum terinfeksi corona, memiliki risiko 41,1 persen lebih rendah terkena long covid.

Gejala long covid

Selain mengetahui beberapa faktor risiko yang bisa jadi penyebab long covid, kenali juga gejala long covid yang kerap dilaporkan. Melansir NHS, berikut beberapa di antaranya:

  • Badan gampang lelah padahal tidak banyak beraktivitas
  • Sesak napas
  • Nyeri dada atau dada terasa sesak
  • Gangguan daya ingat dan konsentrasi
  • Susah tidur di malam hari
  • Detak jantung cepat
  • Sering pusing
  • Nyeri sendi
  • Kesemutan di beberapa bagian tubuh
  • Depresi dan gangguan kecemasan
  • Telinga sering sakit atau berdenging
  • Tidak enak badan
  • Kerap diare dan sakit perut
  • Tidak nafsu makan
  • Demam, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tidak bisa mencium bau, dan lidah mengalami perubahan rasa
  • Kulit ruam

Penderita yang khawatir dengan gejala long covid bisa berkonsultasi ke dokter. Selain itu, kendalikan juga beberapa faktor risiko yang bisa jadi penyebab long covid di atas.

https://health.kompas.com/read/2022/02/03/060100768/8-penyebab-long-covid-19-menurut-studi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke