KOMPAS.com - Stres adalah hal yang kerap terjadi di usia dewasa. Jika dibiarkan berlarut-larut, stres bisa memicu berbagai masalah pada kondisi fisik dan mental kita.
Namun, tahukah Anda bahwa stres juga bisa dialami pada anak-anak?
Dampak stres pada anak-anak juga tak bisa kita sepelekan. Sebab, stres pada anak juga bisa memicu oebsitas, diabetes, gangguan jantung, kanker, dan berbagai penyakit lainnya.
Anak yang mengalami stres juga rentan mengakami depres, penyalahgunaan zar, merokok, kehamilan di usia remaja hingga bunuh diri.
Studi yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menunjukkan bahwa ketika seorang anak sering atau terus-menerus mengalami stres bisa membuat organ dan sistem tubuh mereka melemah,
Akibatnya, anak-anak tersebut berisiko mengalami masalah kesehatan dan sosial seumur hidup.
Tanda stres pada anak
Memang tidak mudah mendeteksi adanya stres pada anak-anak. Akan tetapi, orangtua bisa melihatnya dari adanya perubahan perulaku, perubahan suasana hati, atau perubahan pola tidur.
Terkadang, anak yang mengalami stres juga bisa mengalami masalah fisik seperti sakit kepala atau sakit perut.
Mereka juga kerap kesulitan berkonsentrasi atau menyelesaikan tugas sekolahnya.
Seorang anak yang stres juga dapat bereaksi berlebihan terhadap masalah kecil, mengalami mimpi buruk, atau mengalami perubahan drastis dalam prestasi akademik.
Apa yang harus dilakukan orangtua?
Ketika anak mengalami stres, orangtua wajib memastikan bahwa buah hati mereka mendapatkan istirahat yang cukup dan nutrisi yang baik.
Selain itu, orangtua juga harus meluangkan waktu untuk anak setiap hari. Jangan memaksa mereka untuk berbicara. Anda cukup membuat mereka yakin jika Anda akan selalu ada bersamanya.
Orangtua juga dapat membantu dengan mengantisipasi situasi yang berpotensi membuat stres dan mempersiapkan anak-anak untuk menghadapinya.
Orangtua juge perlu belajar mendengarkan. Dengarkan anak Anda tanpa bersikap kritis atau mencoba memecahkan masalah dengan buru-buru. Sebab. hal tersebut justru membuat mereka merasa kesal.
Terkadang, situasi stres adalah hal yang normal. Sebagai orangtua, Anda hanya perlu membiarkan anak untuk merasakan emosi marah, takut, kesepian, dan cemas.
Hal yang perlu Anda lakukan hanyalah menemani mereka dan menyakikan mereka bahwa situasi tersebut bisa mereka tangani dengan sebaik mungkin.
Selain itu, orangtua juga perlu memerikan kesempatan kepada anak untuk membuat pilihan dan memiliki kendali dalam hidup mereka.
Semakin anak Anda merasa memiliki kendali atas suatu situasi, semakin baik respons mereka terhadap stres.
https://health.kompas.com/read/2022/02/11/100000468/berakibat-fatal-apa-yang-harus-dilakukan-orangtua-saat-anak-stres-