Penyakit ini tak boleh disepelekan. Pasalnya, bayi terutama yang baru lahir memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah.
Apabila herpes pada bayi tidak diobati dengan tepat dan cepat, penyakit ini bisa memicu infeksi serius sampai menyebabkan kematian.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali beberapa gejala herpes pada bayi dan bahayanya.
Gejala herpes pada bayi
Herpes adalah penyakit infeksi yang biasanya menyerang kulit. Dilansir dari laman resmi Departement of Health New York, penyebab herpes pada bayi bisa berasal dari virus herpes simplex 1 dan 2.
Herpes bisa menular kepada bayi dari ibu yang terinfeksi virus herpes simplex saat persalinan lewat vagina.
Selain itu, penyakit juga bisa menular kepada bayi apabila air liur atau luka herpes penderita mengenai kulit bayi.
Setelah terkena penyakit, beberapa gejala herpes pada bayi, antara lain:
Gejala herpes pada bayi bisa muncul dalam waktu dua sampai 12 hari setelah tertular virus herpes simplex.
Bahaya herpes pada bayi
Jika Anda mendapati gejala herpes pada bayi, segera konsultasikan ke dokter.
Penyakit herpes yang semula menyerang kulit bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya dan berakibat fatal.
Dilansir dari Boston Children’s Hospital, bahaya herpes pada bayi yang tidak ditangani dapat memicu peradangan otak atau ensefalitis. Penyakit ini dapat mengganggu fungsi otak dan sumsum tulang belakang.
Tak hanya itu, penyakit ini juga bisa menyebabkan infeksi herpes diseminata.
Infeksi ini membuat virus herpes menyebar ke seluruh tubuh bayi dan mengganggu fungsi organ vital; seperti hati, otak, paru-paru, dan ginjal.
Waspadai, gejala herpes pada bayi yang biasanya muncul pada minggu pertama sampai kedua si kecil lahir.
Jika tidak diobati, penyakit ini rentan memicu ensefalitis dan infeksi herpes diseminata yang potensial fatal.
https://health.kompas.com/read/2022/02/27/140100068/5-gejala-herpes-pada-bayi-orangtua-perlu-waspada