KOMPAS.com - Mayoritas umat muslim melaksanakan ibadah puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari saat bulan suci Ramadhan.
Setelah menahan rasa lapar dan dahaga, terkadang kita secara tidak sadar mengonsumsi makanan berlebih. Kita pun cenderung menginginkan makanan yang berat dan mengenyangkan.
Melansir Al Arabiya News, kebiasaan makan sepuasnya saat berbuka puasa dapat mengakibatkan berbagai penyakit sistem pencernaan.
Akibat dari kebiasaan buruk ini, banyak orang yang harus ke rumah sakit dengan keluhan gastritis (radang lambung akut) dan gastroenteritis (infeksi lambung dan usus yang mengakibatkan muntah dan diare).
Ahli gizi klinis di Rumah Sakit Burjeel, Archana Baju, mengatakan bahwa setelah berpuasa selama berjam-jam, metabolisme melambat dan sangat penting untuk memperkenalkan makanan kembali secara perlahan saat berbuka puasa untuk membantu pencernaan menjadi lebih mudah.
“Setelah berpuasa selalu ada kecenderungan untuk makan lahap dan sering kali kita menyantap makanan padat kalori yang sarat dengan gula dan lemak,” ujar Archana dikutip dari Al Arabiya News, Selasa (16/04/2021).
“Tetapi makan berlebihan setelah puasa memperlambat pencernaan dan dapat menyebabkan kesulitan pencernaan, seperti gangguan pencernaan, kembung dan diare, dan sering berakhir dengan kunjungan ke dokter,” sambungnya.
Penyebab Makan Berlebihan
Sebenarnya apa yang menyebabkan kita untuk cenderung makan lebih banyak saat buka puasa?
Mengutip Al Alrabiya News, Dokter umum di Doctor Moopen Medical Center di Al Qouz, Dr. Aswathy Mechur Jayachandran, berkata “Otak kita berusaha menipu Anda untuk mengambil suapan berikutnya sebelum Anda menyelesaikan yang sekarang."
"Ketika suatu rasa menyentuh indra perasa, ia merangsang otak. Anda diberi kesan untuk mengambil gigitan berikutnya sesegera mungkin,” tambahnya.
Hal ini tentu dapat menyebabkan Anda makan berlebihan dan berlanjut ke serangkaian masalah pencernaan mulai dari mulas hingga sakit perut akut dan muntaber.
Cara Menghindari Makan Berlebihan
Dr. Aswathy Mechur Jayachandran menganjurkan untuk mengunyah makanan dengan perlahan dan penuh nikmat. Hal ini akan mencegah terjadinya acid reflux atau GERD.
Anda juga dapat mengambil napas dalam-dalam setiap lima menit saat makan dan kenali tingkat rasa lapar Anda. Berhentilah ketika Anda merasa 80 persen kenyang.
Perbanyak minum air putih, kurangi minum minuman manis, dan batasi konsumsi kafein. Makanlah dengan porsi yang normal dengan kandungan yang tinggi akan serat, seperti oat, biji-bijian, dan sayuran.
Mengutip Al Jazeera, mahasiswa dan akademisi Birmingham City University di Inggris membuat panduan yang menampilkan tips kebiasaan saat berpuasa agar dapat mempertahankan energi sepanjang hari.
Pastikan Anda mengonsumi 2 liter air saat malam hari.
Oleh karena itu, para ahli menekankan untuk mengonsumsi hidangan yang memiliki gizi seimbang.
Dapat juga mengganti kue dan coklat dengan buah dan yogurt sebagai cemilan.
Para ahli juga memperbolehkan latihan kardio yang tidak dilakukan berlebihan.
Sangat penting untuk memperhatikan makanan yang lama cerna seperti makanan tinggi protein dan tinggi serat, seperti oat, barley, nasi merah, gandum kuda, dan roti gandum.
Kurma untuk buka puasa tidak hanya karena tradisi, tetapi juga terbukti memiliki khasiat. Makanan kaya energi dengan gula alami adalah cara yang bagus untuk menyediakan energi dan melepaskan energi dengan cepat ke sistem.
https://health.kompas.com/read/2022/03/29/180000068/jelang-ramadhan-ketahui-makan-berlebihan-saat-buka-puasa-bikin-gangguan