Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Penyebab Telat Haid, dari Gaya Hidup Sampai Penyakit Kronis

KOMPAS.com - Bagi wanita umum mengalami haid setiap bulannya, tetapi tidak sedikit dari mereka periode itu datang telat.

Mengutip Healthline, suatu periode haid pada wanita adalah pendarahan vagina alami dari siklus bulanan untuk seseorang dengan rahim dan ovarium yang sehat.

Waktu antara periode (hari terakhir hingga hari pertama) biasanya rata-rata 28 hari, dengan pendarahan biasanya berlangsung sekitar 4 hingga 5 hari.

Sehingga jika seorang wanita telat haid, tetapi negatif hamil, dapat menjadi tanda bahwa suatu masalah kesehatan sedang terjadi, bisa karena gaya hidup atau penyakit kronis.

Berikut beberapa hal yang dapat menjadi penyebab seorang wanita telat haid, tetapi negatif hamil:

1. Sedang stres

Mengutip Healthline, sistem respons stres tubuh manusia berakar di bagian otak yang disebut hipotalamus.

Ketika stres meningkat, hipotalamus memberi tahu sistem endokrin untuk meningkatkan hormon yang dapat menekan fungsi reproduksi, termasuk membuat tubuh wanita mengalami telat haid.

2. Mengalami perubahan berat badan

Mengutip Healthline, perubahan berat badan yang parah dapat mengacaukan siklus menstruasi.

Peningkatan atau penurunan lemak tubuh ekstrem dapat membuat ketidakseimbangan hormon, yang menyebabkan telat haid atau tidak sama sekali pada periodenya.

3. Olahraga berat

Mengutip Healthline, olahraga berat dapat menjadi penyabab telat haid khususnya pada mereka yang berlatih selama beberapa jam sehari.

Hal itu terjadi karena lebih banyak kalori yang dibakar dari pada yang dikonsumsi.

Ketika seorang wanita membakar terlalu banyak kalori, tubuhnya tidak memiliki cukup energi untuk menjalankan semua sistemnya.

Pasa saat itu, tubuh meningkatkan pelepasan hormon yang dapat memengaruhi menstruasi

Periode haid biasanya kembali normal segera setelah wanita tersebut mengurangi intensitas latihan atau meningkatkan asupan kalori.

4. Periode haid yang baru dimulai

Mengutip Verywell Health, siklus menstruasi yang normal berlangsung dari 21-35 hari pada wanita sehat, tetapi dapat bervariasi.

Untuk wanita muda yang baru mulai mendapatkan menstruasi umum mengalami telat haid.

Seorang wanita muda bisa mendapat haid teratur hanya beberapa bulan, kemudian telat atau tidak muncul sama sekali selama berbulan-bulan sampai pola yang teratur dimulai secara alami.

Selain itu, seorang wanita juga dapat mengalami telat haid karena telah beberapa tahun tidak dan memulai siklus bulanan lagi.

Contohnya, wanita yang tidak mengalami menstruasi karena penggunaan kontrasepsi, terapi hormonal, atau penyakit kronis.

5. Obat-obatan

Mengutip Verywell Health, beberapa obat dapat menyebabkan siklus tidak teratur atau telat haid.

Beberapa obat tersebut meliputi:

  • Antidepresan
  • Antipsikotik
  • Obat tiroid
  • Antikonvulsan
  • Beberapa obat kemoterapi.

Kontrasepsi hormonal juga bisa mempengaruhi telat haid seperti:

  • Suntik depo-Provera
  • Pil KB minipill yang hanya mengandung progesteron
  • IUD
  • Nexplanon.

Mengutip Healthline, banyak orang menyukai pil KB karena membuat menstruasi mereka jadi teratur.

Namun terkadang dapat memiliki efek sebaliknya, menjadi telat haid, terutama selama beberapa bulan pertama penggunaan.

Demikian pula ketika seorang wanita berhenti minum pil, diperlukan beberapa bulan untuk siklus menstruasi kembali normal.

Saat tubuh kembali ke tingkat hormon dasarnya, Anda mungkin akan melewatkan menstruasi selama beberapa bulan.

6. Dalam masa perimenopause

Mengutip Healthline, perimenopause adalah waktu menjelang transisi menopause. Biasanya dimulai pada pertengahan hingga akhir 40-an.

Perimenopause dapat berlangsung selama beberapa tahun sebelum haid berhenti sepenuhnya.

Bagi banyak orang, menstruasi yang terlewat adalah tanda pertama perimenopause.

Seorang wanita dapat telat haid 1 bulan dan kembali ke jalur selama 3 bulan berikutnya.

Selain itu, wanita mungkin melewatkan periode 3 bulan berturut-turut dan kemudian haid muncul tiba-tiba, sering kali lebih ringan atau lebih berat dari biasanya.

7. Mengalami menopause dini

Mengutip Healthline, menopause dini (insufisiensi ovarium prematur) terjadi ketika ovarium seorang wanita berhenti bekerja sebelum ia berusia 40 tahun.

Ketika ovarium tidak bekerja sebagaimana mestinya, maka banyak hormon berhenti diproduksi, termasuk estrogen.

Saat kadar estrogen seorang wanita turun ke titik terendah, ia akan mulai mengalami gejala menopause.

Telat haid mungkin merupakan gejala awal, yang bisa diikuti dengan kondisi:

  • Hot flashes
  • Keringat malam
  • Susah tidur

Tanda-tanda lain dari insufisiensi ovarium prematur meliputi:

8. Menyusui

Mengutip Verywell Health, seorang wanita yang sedang menyusui juga berpotensi mengalami telat haid.

Banyak wanita percaya bahwa menyusui adalah bentuk pengendalian kelahiran, tetapi sebenarnya tidak.

Bahkan jika seorang wanita tidak mengalami menstruasi saat menyusui, ia bisa hamil.

Sehingga, ketika wanita yang menyusui belum siap untuk memiliki anak lagi, sebaiknya tetap menggunakan alat kontrasepsi.

9. Kehamilan ektopik

Mengutip Verywell Health, telat haid bisa menjadi tanda kehamilan ektopik.

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim, yang mengancam jiwa.

Jika seorang wanita yang mengalami telat haid dan tengah menggunakan kontrsepsi yang seharusnya tidak hamil, maka kondisnya bisa menjadi tanda kehamilan ektopik.

Untuk memastikan hal itu, bisa memeriksanya dengan pemeriksaan panggul atau ultrasound.

10. Memiliki kondisi kronis

Mengutip Verywell Health, kondisi kronis yang dapat memengaruhi telat haid meliputi:

  • Penyakit tiroid
  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • Tumor hipofisis
  • Penyakit kelenjar adrenal
  • Kista ovarium
  • Disfungsi hati
  • Diabetes

Kondisi tertentu yang muncul saat lahir, seperti sindrom Turner dan ketidakpekaan androgen, biasanya menyebabkan masalah menstruasi dan kesuburan.

Kondisi bawaan tersebut sering dikaitkan dengan amenore (tidak haid).

Penyakit akut, seperti pneumonia, serangan jantung, gagal ginjal, atau meningitis, dapat mengakibatkan penurunan berat badan yang cepat, kekurangan nutrisi, atau disfungsi hormon.

Kondisi itu juga bisa mengakibatkan telat haid.

https://health.kompas.com/read/2022/03/31/160000268/10-penyebab-telat-haid-dari-gaya-hidup-sampai-penyakit-kronis

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke