Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Risiko Penyakit Jantung Meningkat pada Orang dengan Gangguan Mental

KOMPAS.com - Efek gangguan mental selain mengganggu emosional, ternyata juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Mengutip CDC, sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa kesehatan mental menjadi faktor risiko penyakit jantung, sebelum diagnosis dilakukan dan selama perawatan.

Efek gangguan mental terhadap risiko penyakit jantung dapat muncul baik secara langsung (melalui jalur biologis) dan secara tidak langsung (melalui perilaku kesehatan yang berisiko).

Orang yang mengalami depresi, kecemasan, stres, dan bahkan PTSD dalam jangka panjang dapat mengalami efek fisiologis tertentu, seperti:

Peningkatan reaktivitas jantung (misalnya, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah)
Penurunan aliran darah ke jantung
Peningkatan kadar kortisol.

Seiring waktu, efek fisiologis dari gangguan mental tersebut dapat menyebabkan:

  • Penumpukan kalsium di arteri
  • Penyakit metabolik
  • Penyakit jantung.

Namun, bukti menunjukkan bahwa gangguan kesehatan mental (seperti depresi, kecemasan, dan PTSD) juga dapat berkembang setelah terjadi gagal jantung, stroke, dan serangan jantung.

Sementara, gangguan mental itu dapat terjadi setelah kejadian penyakit jantung akut yang disebabkan oleh beberapa faktor:

Beberapa literatur mencatat orang yang mengkonsumsi obat-obatan untuk gangguan mental dapat meningkatkan risiko kardiometabolik.

Risiko kardiometabolik meliputi:

  • Obesitas
  • Resistensi insulin
  • Diabetes
  • Serangan jantung
  • Fibrilasi atrium
  • Stroke
  • Kematian.

Gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi dapat meningkatkan kemungkinan menerapkan kebiasaan yang meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti:

  • Merokok
  • Gaya hidup tidak aktif
  • Menolak resep obat dokter.

Hal tersebut karena orang yang mengalami gangguan mental mungkin memiliki lebih sedikit strategi koping yang sehat untuk situasi stres.

Sehingga, sulit bagi mereka membuat pilihan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Siapa yang paling berisiko?

Mengutip CDC, ada pun orang yang dapat memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi karena gangguan mental adalah:

Veteran militer

Studi menemukan bahwa veteran militer berada pada risiko yang lebih tinggi mengalami penyakit jantung, terutama karena PTSD sebagai akibat dari pertempuran.

Perempuan

Studi yang secara eksklusif berfokus pada wanita menemukan bahwa PTSD dan depresi mungkin memiliki efek merusak pada kesehatan fisik, terutama dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas terkait penyakit jantung koroner (PJK).

Pasangan dengan seseorang yang memiliki PTSD

Studi perbandingan menemukan bahwa pasangan yang salah satu atau keduanya memiliki PTSD, memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi karena peningkatan reaktivitas kardiovaskular.

Kemarahan dan respons stres fisiologis karena perselisihan pasangan mungkin berkontribusi pada PJK dan risiko penyakit jantung.

Ras dan etnis minoritas

Terakhir, studi yang berfokus pada kelompok ras atau etnis minoritas menemukan bahwa depresi, stres, dan kecemasan dapat menempatkan subpopulasi tertentu pada peningkatkan risiko:

  • Hipertensi
  • Reaktivitas kardiovaskular
  • Penyakit jantung
  • Hasil kesehatan jantung yang buruk.

Kecemasan dari ras dan etnis minoritas dapat terkait:

Jenis gangguan mental

Mengutip CDC, gangguan mental dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang, yang umumnya dikenal mampu merusak:

  • Suasana hati
  • Perilaku
  • Pemikiran
  • Kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain.

Namun ternyata menurut penelitian, gangguan mental juga dapat merusak kesehatan fisiologis, yaitu jantung.

Sejauh yang dipelajari, beberapa gangguan mental yang paling umum dapat mempengaruhi penyakit jantung, meliputi:

Penyakit jantung

Mengutip Mayo Clinic, penyakit jantung menggambarkan berbagai kondisi yang mempengaruhi jantung. Penyakit jantung meliputi:

  • Penyakit pembuluh darah, seperti penyakit arteri koroner
  • Masalah irama jantung (aritmia)
  • Cacat jantung sejak lahir atau cacat jantung bawaan
  • Penyakit katup jantung
  • Penyakit otot jantung
  • Infeksi jantung

Gejala penyakit jantung tergantung pada jenis penyakit jantung yang dimiliki.

Gejala penyakit jantung yang disebabkan oleh kelainan jantung

Pada anak-anak, meliputi:

  • Warna kulit abu-abu pucat atau biru (sianosis)
  • Pembengkakan di kaki, perut, atau area di sekitar mata
  • Pada bayi, sesak napas saat menyusu, menyebabkan kenaikan berat badan yang buruk

Cacat jantung bawaan, meliputi:

https://health.kompas.com/read/2022/04/24/221140068/risiko-penyakit-jantung-meningkat-pada-orang-dengan-gangguan-mental

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke