Fakta Nutrisi Santan, Benarkah Kaya Lemak Jenuh?

KOMPAS.com - Santan merupakan bahan pangan yang akrab bagi masyarakat Indonesia. Santan kerap ditambahkan pada makanan untuk mendapatkan cita rasa gurih dan creamy.

Berbagai makanan khas Indonesia bercita rasa manis maupun asin kerap menggunakan santan sebagai salah satu bahan pentingnya. Misalnya saja rendang, gulai, kolak, hingga dawet.

Santan kerap diasumsikan sebagai sumber lemak jenuh atau kerap disebut lemak jahat. Ini membuat banyak orang menghindari santan agar kolesterolnya terjaga.

Tapi, sebelum Anda buru-buru menarik kesimpulan tersebut, ada baiknya kita melihat fakta nutrisi santan. Berikut fakta nutrisi santan dikutip dari Panganku.org.

Komposisi nutrisi dalam 100 gram santan murni adalah:

• Air : 54.9 g
• Energi : 324 Kal
• Protein : 4.2 g
• Lemak : 34.3 g
• Karbohidrat : 5.6 g
• Kalsium : 14 mg
• Fosfor : 45 mg
• Besi : 1.9 mg
• Natrium : 18 mg
• Kalium : 514.1 mg
• Tembaga : 0.37 mg
• Seng : 0.9 mg
• Vitamin C : 2 mg

Selain kandungan nutrisi di atas, penelitian di Journal of Proteomics tahun 2012 menemukan bahwa santan mengandung protein unik yang punya manfaat besar bagi kesehatan.

Karbohidrat

Santan murni tidak banyak mengandung karbohidrat. Melansir dari Verywell Health, para peneliti menyebut indeks glikemik santan sekitar 31.

Ini menjadikan santan bahan pangan dengan indeks glikemik rendah.

Lemak

Sebagian besar kalori dalam santan berasal dari lemak, terutama lemak jenuh.

Anda akan mengkonsumsi sekitar 3,2 gram lemak total per satu sendok makan santan.

Sekitar 2,8 gram adalah lemak jenuh, dan ada juga sedikit lemak tak jenuh tunggal yang lebih sehat dalam santan.

Protein

Santan menyediakan protein yang sangat sedikit.

Vitamin dan mineral

Ada sejumlah kecil mangan (5% dari nilai harian), tembaga (3,3% dari nilai harian), besi (2,7% dari nilai harian), dan magnesium (1,6% dari nilai harian) dalam satu sendok makan santan.

Kalori

Untuk ukuran porsi, santan relatif tinggi kalori.