Terdapat tiga jenis kanker darah, di antaranya leukemia, limfoma, dan myeloma. Namun, jenis yang paling diidap anak-anak adalah leukemia.
Dilansir dari American Cancer Society, penyebab kanker darah pada anak hingga kini belum diketahui secara pasti.
Tapi, faktor mutasi atau perubahan DNA di sel darah dan sel sumsum tulang penghasil sel darah bisa memicu penyakit ini.
Mutasi DNA ini kemungkinan terjadi saat bayi baru dilahirkan, bahkan ada yang terjadi sebelum anak dilahirkan.
Sangat jarang ada kanker darah pada anak yang disebabkan faktor paparan radiasi, bahan kimia pemicu kanker, atau infeksi.
Kombinasi mutasi gen tertentu bersamaan beberapa faktor pemicu kanker di atas bisa memengaruhi sel kekebalan tubuh dan menyebabkan kanker darah pada anak.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali beberapa gejala kanker darah pada anak.
Gejala kanker darah pada anak
Ada beberapa tanda-tanda kanker darah pada anak yang perlu diwaspadai para orangtua, yakni:
Badan mudah memar dan pendarahan
Dilansir dari Healthline, anak-anak pengidap kanker darah rentan mengalami pendarahan seperti mimisan atau gusi berdarah.
Selain itu, terkadang di beberapa bagian tubuh juga muncul memar atau bintik-bintik merah kecil di kulit tanpa sebab jelas. Kondisi ini disebabkan pembuluh darah kecil mengalami pendarahan.
Sakit perut dan tidak nafsu makan
Kanker bisa membuat sel darah menumpuk di limpa, hati, dan ginjal, sehingga beberapa organ vital ini membengkak.
Kondisi ini tak hanya membuat perut bengkak, tapi juga sakit perut. Dalam keadaan seperti ini, anak biasanya juga jadi tidak nafsu makan karena perutnya tidak nyaman. Imbasnya, berat badan anak turut merosot.
Sesak napas
Sel darah yang menumpuk di sekitar kelenjar timus di pangkal leher bisa membuat sesak napas.
Selain itu, penyakit ini juga bisa membuat kelenjar getah bening di dada bengkak dan mendesak bagian tenggorokan. Akibatnya, penderita bisa sesak napas dan mengi.
Mudah sakit atau kerap infeksi
Gangguan fungsi sel darah putih yang penting untuk membantu melawan infeksi karena penyakit kanker darah bisa menyebabkan anak jadi mudah sakit.
Selain itu, anak juga lebih rentan terkena infeksi, sehingga anak jadi sering terkena infeksi bakteri dan virus meskipun sudah diobati. Gejala infeksi ini baisanya demam, batuk, pilek.
Beberapa bagian tubuh bengkak bengkak
Penyakit kanker darah membuat sel kanker menumpuk di kelenjar getah bening dan membuat beberapa bagian tubuh membengkak.
Penderita kanker darah biasanya mendapati kelenjar getah bening di ketiak atau lengan bawah, leher, selangkangan, atau di atas tulang selangka membengkak.
Selain itu, pembengkakan kelenjar timus karena kanker juga bisa menekan pembuluh darah yang mengangkut darah dari lengan dan kepala ke jantung.
Tekanan ini membuat darah menggenang dan memicu pembengkakan di wajah, lengan, dan dada. Selain bengkak, beberapa bagian tubuh ini juga ruam kemerahan dan kebiruan, sakit kepala, atau pusing.
Sakit tulang dan sendi
Penyakit kanker bisa membuat prosuksi sel darah berlebihan dan menumpuk di tulang dan sendi.
Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri di tulang dan sendi. Pengidap kanker darah anak bisa merasakan sakit punggung sampai pincang saat berjalan karena nyeri.
Anemia
Kanker darah juga bisa membuat sel darah merah yang bertugas mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh tidak bisa berfungsi optimak.
Akibatnya, penderita bisa mengalami anemia dengan gejala badan lemas, kulit pucat, napas cepat, atau sakit kepala.
Cara mendeteksi kanker darah pada anak
Jika Anda mendapati beberapa gejala kanker darah pada anak di atas, segera konsultasikan ke dokter.
Beberapa tanda penyakit di atas memang tidak selalu merujuk pada kanker. Tapi, ada baiknya Anda tidak menyepelekan masalah kesehatan ini.
Dokter dapat mendeteksi kanker darah pada anak dengan pemeriksaan fisik, tes darah, MRI, CT scan, atau biopsi.
https://health.kompas.com/read/2022/05/31/160100568/7-gejala-kanker-darah-pada-anak-yang-perlu-diwaspadai