Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Beda Buta Warna Parsial dan Total?

KOMPAS.com - Mata kita memiliki kemampuan untuk memproses cahaya dan melihat berbagai spektrum warna yang ada di dunia.

Sayangnya, beberapa orang tidak dapat melihat warna-warna secara penuh atau yang kerap kita kenal dengan istilah buta warna.

Orang dengan kekurangan penglihatan warna merasa sulit untuk mengidentifikasi dan membedakan antara warna-warna tertentu menurut National Health Institute.

Defisiensi penglihatan warna biasanya diturunkan kepada anak oleh orang tuanya dan sudah ada sejak lahir, meskipun terkadang dapat berkembang di kemudian hari.

Kebanyakan orang mampu beradaptasi dengan kekurangan penglihatan warna dan hal ini jarang menjadi tanda dari sesuatu yang serius.

Ada berbagai jenis buta warna yang menyebabkan seseorang melihat warna hanya sebagian dari orang yang tidak buta warna.

Berdasarkan National Eye Institute, berikut ini adalah jenis buta warna:

Buta warna merah-hijau

Jenis buta warna yang paling umum membuat penderitanya sulit untuk membedakan antara merah dan hijau.

Ada 4 jenis buta warna merah-hijau:

Buta warna biru-kuning

Jenis buta warna ini dapat dikatakan kurang umum dan membuat sulit untuk membedakan antara biru dan hijau, dan antara kuning dan merah.

Ada 2 jenis buta warna biru-kuning:

  • Tritanomaly membuat sulit untuk membedakan antara warna biru dan hijau, dan antara kuning dan merah.
  • Tritanopia membuat penderitanya tidak bisa membedakan antara biru dan hijau, ungu dan merah, dan kuning dan merah muda. Keadaan ini juga membuat warna terlihat kurang cerah.

Buta warna total

Jika seseorang memiliki buta warna total, dia tidak dapat melihat warna sama sekali.

Kondisi ini disebut juga monokromasi, dan hal ini sangat jarang terjadi.

Tergantung pada jenisnya, penderitanya mungkin juga mengalami kesulitan melihat dengan jelas dan mungkin lebih sensitif terhadap cahaya.

Penyebab buta warna

Dalam sebagian besar kasus, National Health Institute menyatakan bahwa penglihatan warna disebabkan oleh kesalahan genetik yang diturunkan kepada seorang anak oleh orang tua.

Hal ini terjadi karena beberapa sel peka warna di mata, yang disebut kerucut, hilang atau tidak berfungsi dengan baik.

Terkadang, defisiensi penglihatan warna dapat berkembang di kemudian hari sebagai akibat dari:

  • Kondisi kesehatan, seperti diabetes, glaukoma, degenerasi makula terkait usia, dan penyakit sklerosis ganda.
  • Efek samping obat, termasuk digoxin, ethambutol, chloroquine, hydroxychloroquine, phenytoin, dan sildenafil.
  • Paparan bahan kimia berbahaya, seperti karbon disulfida dan stirena.

Banyak orang juga merasa lebih sering membedakan warna seiring bertambahnya usia. Hal ini biasanya hanya bagian alami dari proses penuaan.

Profesi yang tidak dapat dilakukan oleh pengidap buta warna

Meskipun kekurangan penglihatan warna tidak berdampak serius pada kesehatan, hal ini menjadi penghambat untuk seseorang yang ingin menuntut karir.

Berikut ini adalah beberapa profesi yang tidak diperbolehkan untuk orang buta warna karena beberapa alasan tertentu menurut Color Blind Guide:

  • Pilot
  • Dokter
  • Teknik industri
  • Pemadam kebakaran
  • Apoteker
  • Angkatan laut
  • Militer
  • Teknisi listrik
  • Sopir transportasi umum
  • Perancang
  • Penegak hukum
  • Polisi
  • Seniman
  • Koki
  • Penjual bunga.

Tes untuk buta warna

Tes penglihatan warna dapat dilakukan di ahli optik jika Anda berpikir Anda atau anak Anda mengalami kekurangan penglihatan warna, terutama jika hal itu muncul secara tiba-tiba atau semakin parah.

Tes penglihatan warna biasanya tidak menjadi bagian dari tes mata rutin, tetapi Anda dapat memintanya secara khusus menurut National Health Institute.

Dua tes utama yang digunakan untuk mendiagnosis defisiensi penglihatan warna adalah:

  • Tes Ishihara, di mana Anda diminta untuk mengidentifikasi angka-angka yang terkandung dalam gambar yang terdiri dari titik-titik berwarna yang berbeda.
  • Pengaturan warna, di mana Anda diminta untuk mengatur objek berwarna dalam urutan nuansa yang berbeda.

Ada sejumlah tes online menggunakan teknik serupa yang dapat membantu mendeteksi kemungkinan masalah, tetapi sebaiknya lakukan tes yang tepat di ahli optik jika Anda memiliki kekhawatiran tentang penglihatan warna.

https://health.kompas.com/read/2022/06/01/201800768/apa-beda-buta-warna-parsial-dan-total-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke