KOMPAS.com - Hubungan seksual tidak selalu menyenangkan, beberapa orang justru kesakitan ketika bercinta.
Dalam jurnal yang diterbitkan The Journal of Sexual Medicine, beberapa wanita yang mengeluhkan rasa sakit selama melakukan hubungan seksual yang disebabkan karena kekeringan vagina.
Vagina yang kering dan tidak elastis membuat wanita kesakitan saat terjadi gesekan ketika berhubungan seksual.
Kondisi ini lantas membuat beberapa orang menggunakan cairan sebagai pelumas saat berhubungan seksual. Salah satu produk alami yang sering dijadikan pelumas adalah minyak kelapa.
Melansir Healthline, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak kelapa aman digunakan pada kulit dan dapat membantu meredakan kekeringan.
Namun, penggunaan minyak kelapa sebagai pelumas ternyata juga berisiko, salah satunya menyebabkan infeksi pada vagina.
Infeksi pada vagina akibat minyak kelapa
Minyak kelapa memiliki pH tinggi sehingga bersifat basa, sedangkan pH normal vagina bersifat asam.
Sifat-sifat ini dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina Anda sehingga dapat menyebabkan infeksi jamur.
Dikutip dari Mayo Clinic, infeksi jamur pada vagina ditandai dengan rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, bibir vagina kemerahan, dan gumpalan keputihan yang tidak berbau.
Gejala yang dirasakan setiap penderita bisa berbeda tergantung kondisi infeksi dan Anda perlu berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala di atas.
Menghentikan pemakaian minyak kelapa sebagai pelumas merupakan langkah awal dalam mengatasi infeksi pada vagina.
Selain itu, dokter biasanya akan memberi obat infeksi jamur pada vagina, seperti fluconazole, itraconazole, miconazole, clotrimazole, nystatin, sulfanilamide, dan asam borat
Risiko lain
Selain infeksi vagina, penggunaan minyak kelapa sebagai pelumas saat berhubungan seksual juga dapat mengakibatkan kondisi berikut.
Alergi
Meski jarang, minyak kelapa juga bisa menyebabkan reaksi alergi dengan gejala seperti:
Picu kerusakan kondom lateks
Penggunaan minyak kelapa bisa menurunkan 90 persen kekuatan kondom yang terbuat dari lateks.
Rusaknya kondom pun dapat mengurangi efektifitasnya sehingga meningkatkan risiko Anda tertular infeksi menular seksual (IMS) atau terjadi kehamilan.
Membuat seprai bernoda
Seperti banyak pelumas berbahan dasar minyak lainnya, minyak kelapa dapat menodai seprai Anda.
Apabila hal itu terjadi, Anda bisa mengoleskan soda kue ke area yang terkena noda minyak kelapa, lalu diamkan sekitar satu jam sebelum dicuci.
Bahan alami sebagai pelumas saat berhubungan seksual
Alih-alih menggunakan minyak kelapa,, ada beberapa bahan alami yang bisa dijadikan pelumas ketika melakukan hubungan seksual, seperti:
lidah buaya
Cairan lidah buaya aman digunakan sebagai pelumas karena cocok untuk kulit serta tidak menyebabkan iritasi. Lidah buaya juga menambah hidrasi pada kulit bagian dalam vagina.
Lidah buaya juga cocok digunakan saat Anda memakai kondom, termasuk yang bergerigi. Lidah buaya tidak membuat kondom rusak sehingga otomatis bisa mencegah kehamilan dan infeksi menular seksual (IMS).
minyak almond
Minyak almond mampu melembabkan kulit sensitif dan memiliki aroma yang enak. Tak heran, minyak almond dipilih sebagai pelumas, baik saat seks oral maupun anal.
Minyak almond juga memiliki ketahanan yang cukup, sehingga Anda tak perlu mengoleskannya terlalu sering.
Hal yang perlu menjadi catatan, minyak almond tidak boleh digunakan dengan bersama kondom lateks. Ya, semua pelumas berbahan minyak dapat menyebakan kondom rusak.
minyak zaitun
Minyak zaitun adalah alternatif populer yang dapat Anda temukan di dapur Anda.
Seperti minyak alami lainnya, minyak zaitun bisa sangat baik untuk menambah kelembapan dan mengurangi gesekan.
Seperti minyak alami lainnya, minyak zaitun bisa sangat baik untuk menambah kelembapan dan mengurangi gesekan.
Anda juga harus menghindari penggunaan minyak zaitun dengan kondom, atau produk lateks lainnya.
https://health.kompas.com/read/2022/06/09/200000868/sering-jadi-pelumas-seks-minyak-kelapa-bisa-sebabkan-infeksi-jamur-vagina