KOMPAS.com - Bayi termasuk kelompok yang rawan terserang flu, tetapi para orangtua disarankan untuk tidak bergantung pada obat yang dijual bebas karena efek sampingnya.
Mengutip buku "Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita" (2010) oleh dr. Eveline PN SpA & Nanang Djamaludin, influenza (flu) merupakan suatu infeksi saluran pernapasan bagian atas yang bersifat akut dan menular.
Penyebab flu adalah kelompok virus orthomyxoviruses (virus flu). Terdapat lebih dari 200 jenis virus penyebab flu.
Setiap orang dari beragam kelompok umur dapat terkena penyakit flu, terutama bayi yang memiliki sistem kekebalan yang belum sempurna.
Gejala flu pada bayi sama dengan orang dewasa yang berlangsung 3-7 hari, meliputi:
Pada gejala flu pada bayi yang mengarah ke komplikasi, akan muncul kondisi, seperti:
Flu pada bayi yang juga menderita penyakit kronis akan menambah berat kondisinya.
Sejak masuknya virus hingga munculnya gejala perlu waktu rata-rata 2 hari.
Penularan dapat terjadi pada 1-2 hari sebelum gejala penyakit datang atau 4-5 hari setelah gejala penyakit muncul.
Mengutip buku "Pola Asuhan" Anak dan Ibu Hamil" (2018) oleh Yusuf CK Arianto, tidak dianjurkan bayi yang berusia di bawah 3 tahun dan terkena flu diberikan obat yang beredar di pasaran.
Alasannya karena batita kecenderungan rentan dengan efek samping obat, seperti peningkatan tekanan darah dan denyut jantung.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang dikenal ketat dalam memantau peredaran obat melarang menggunakan obat flu untuk bayi di bawah 2 tahun.
Cara mengobati flu pada bayi terutama pada usia sekitar di bawah tiga tahun (batita), para orang tua bisa melakukan beberapa cara pengobatan flu ala rumahan sebagai berikut ini:
1. Mengurangi dehidrasi
Berikan air hangat yang dicampur dengan madu untuk mengurangi dehidrasi bayi sekaligus membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Apabila bayi mengalami pilek, berikan air putih lebih banyak untuk membantu melancarkan pembuangan lendir pilek.
2. Memberikan ASI
Flu biasanya akan membuat bayi Anda sulit makan, sehingga orang tua perlu menggantinya dengan banyak memberikan ASI.
Untuk anak di atas 2 tahun, Anda bisa memberikan jus jeruk yang dicampur dengan madu dan royal jelly pada pagi dan malam hari.
3. Memberikan herbal hisab
Saat flu bayi mengalami kesulitan bernapas, sehingga Anda bisa membuat herbal hisab sebagai inhaler untuk bayi Anda.
Caranya yaitu:
4. Obat herbal
Anda juga bisa membuat ramuan obat herbal untuk bayi Anda dengan cara sebagai berikut:
Penting diketahui, mengutip Verywell Health, pada bayi berusia di bawah 1 tahun belum boleh mengkonsumsi madu.
Madu untuk bayi berusia di bawah 1 tahun dianggap tidak aman karena membawa risiko botulisme, yaiitu penyakit pencernaan serius yang disebabkan oleh spora bakteri.
Madu direkomendasikan untuk bayi berusia di atas 2 tahun ke atas.
Disarankan segera periksa ke dokter saja, jika flu pada bayi tidak kunjung membaik.
Mengutip buku "Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita" (2010) oleh dr. Eveline PN SpA & Nanang Djamaludin, flu pada bayi jika tidak ditangani secara memadai dikhawatirkan menimbulkan komplikasi, seperti:
Pada beberapa kasus, virus flu dapat mengakibatkan belpasi, yaitu gejala mirip stroke dadakan pada anak.
Jika stroke menyerang saraf pusat, belpasi menyerang saraf tepi.
Belpasi ini ditandai dengan tidak dapat bergeraknya area bibir atau tidak berfungsinya indra perasa di daerah yang terkena belpasi.
https://health.kompas.com/read/2022/07/01/200000868/4-cara-mengobati-flu-pada-bayi