Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Penyebab Pria Kekurangan Energi, Termasuk Jumlah Testosteron

KOMPAS.com - Pria yang kekurangan energi mungkin mengalami kelelahan, kesulitan menyelesaikan pekerjaan, dan kurang gairah.

Bahkan, ketika hanya menyelesaikan tugas-tugas intinya, sebagian pria bisa sangat lelah dan cenderung lemas.

Gejala lain terkait penurunan energi atau kelelahan meliputi:

Penyebab pria kekurangan energi

Ada beberapa alasan mengapa seorang pria kekurangan energi atau kelelahan kronis.

Dikutip dari Medical News Today, berikut beberapa penyebab paling umum yang membuat seorang pria kekurangan energi.

1. Pola makan

Pola makan yang buruk atau kekurangan gizi dapat menyebabkan seorang pria memiliki tingkat energi yang rendah.

Nutrisi utama yang dibutuhkan seorang pria agar lebih bergairah dalam aktivitas yaitu kalori. Kehilangan kalori karena pekerjaan fisik, olahraga bisa menyebabkan kelelahan sepanjang hari.

Cara mengatasi kondisi ini adalah mengubah pola makan seperti mencukupi kalori dan gizi harian.

Anda juga disarankan untuk diet sehat yang mengandung banyak sayuran, biji-bijian, dan protein dapat meningkatkan tingkat energi pria.

2. Pola workout

Pola workout atau olahraga yang salah juga mengakibatkan pria kekurangan energi.

Olahraga seharusnya dilakukan secara rutin, tetapi sebagian orang sering lalai atau cenderung berhenti workout.

Kondisi inilah yang disebut sebagai pola workout yang salah. Akibatnya, otot pria akan melemah dan memicu rasa lelah meski hanya melakukan aktivitas pokok.

Selain itu, terlalu sering berolahraga juga menyebabkan kelelahan. Jadi penting bagi Anda untuk mengatur waktu olahraga demi mendapat manfaat maksimal.

3. Penurunan jumlah testosteron

Testosteron merupakan hormon seks utama pada pria. Selain berkaitan dengan seksual, testosteron juga memengaruhi energi fisik dan mental pria.

Seiring bertambahnya usia, jumlah testosteron yang diproduksi tubuh pria akan menurun. Penurunan kuantitas testosteron pada pria dalam istilah medis disebut sebagai hipogonadisme.

Ada beberapa gejala hipogonadisme yang harus diperhatian oleh para pria, antara lain:

4. Sleep apnea

Dilansir dari Mayo Clinic, sleep apnea adalah gangguan tidur yang berpotensi serius dimana pernafasan berulang kali berhenti dan muncul secara tiba-tiba.

Ciri-ciri umum dari sleep apnea yaitu:

  • tidur mendengkur sangat keras
  • nafas tersengal-sengal
  • bangun dengan mulut kering dan sakit kepala
  • sering mengantuk di siang hari
  • mudah cepat marah.

Sleep apnea sering membuat susah tidur, oleh karena itu hal ini bisa mendorong penderita untuk menghabiskan waktu dengan begadang.

Kondisi tersebut lantas membuat pria kurag energi dan gairah di jam-jam produktif (siang-sore).

5. Insomnia

Hormon testosteron sejatinya diproduksi saat seorang pria terlelap. Jadi, kualitas tidur yang buruk akan meningkatkan risiko hipogonadisme.

6. Depresi

Depresi adalah kondisi medis yang memengaruhi banyak pria. Kondisi mental dapat membuat seorang pria seolah-olah kekurangan energi.

Selain kelelahan, mereka biasanya juga kehilangan minat dalam aktivitas keseharian, seperti pekerjaan, keluarga, atau hobi lainnya.

Depresi pada pria dapat menyebabkan gejala berikut:

7. Anemia

Anemia adalah defisiensi nutrisi yang menyebabkan kekurangan zat besi. Kondisi ini menyebabkan aliran oksigen berkurang ke organ tubuh.

Gejala anemia dapat berupa kelelahan, kulit pucat, sesak napas, pusing, limbung, atau peningkatan detak jantung.

Pada pria, anemia biasanya menyebabkan maag atau gastritis.

https://health.kompas.com/read/2022/07/08/140000168/7-penyebab-pria-kekurangan-energi-termasuk-jumlah-testosteron

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke