Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Stadium dan Pengobatan Gagal Ginjal

KOMPAS.com - Beberapa orang mungkin tak mengetahui kondisi ginjalnya karena jarang atau belum pernah melakukan pemeriksaan.

Penyakit ginjal memang tidak menunjukkan gejala signifikan, sehingga tidak semua orang tergerak untuk rutin melakukan pemeriksaan ginjal. 

Padahal, ada penyakit yang mengancam organ vital manusia tersebut yaitu gagal ginjal. Pada kondisi ini, satu atau dua ginjal tidak berfungsi secara baik dengan sendirinya.

Gagal ginjal bisa disebabkan karena makanan tinggi natrium, kalium, gula, serta alkohol.

Gangguan pembuluh darah, penggunaan obat anti inflamasi non steroid juga bisa memicu gagal ginjal

Dikutip dari Healthline, ada beberapa tanda awal yang menunjukkan bahwa Anda mungkin mengalami gagal ginjal, yaitu:

  • urin berbusa
  • pembengkakan pada bagian tubuh akibat retensi cairan
  • sesak napas
  • kulit kering, gatal
  • penurunan nafsu makan

Kondisi penderita gagal ginjal

Kondisi penderita penyakit gagal ginjal diklasifikasikan menjadi lima tahapan atau stadium, yaitu:

Stadium 1

Pada stadium pertama gagal ginjal, penderita mungkin merasakan gejala namun belum sampai komplikasi.

Kondisi ini terjadi karena ginjal masih bekerja secara normal. Kendati begitu, sudah terjadi kerusakan pada organ vital ini.

Ginjal dikatakan masih berfungsi normal karena menurut hitungan laju filtrasi glomerulus (LFG) efektivitasnya di atas 90 persen.

Penderita gagal ginjal stadium satu memiliki harapan sembuh atau setidaknya menjaga agar penyakit tidak semakin parah.

Hal yang dapat Anda lakukan, antara lain:

  • penuhi kebutuhan gizi
  • berhenti merokok
  • olahraga teratur
  • hindari alkohol

Bagi penderita diabetes, Anda wajib mengontrol gula darah jika tak ingin mengalami gagal ginjal kronis.

Stadium 2

Penyakit ginjal stadium 2 masih dianggap sebagai kondisi ringan. Kondisi ini ditunjukkan dengan laju filtrasi glomerulus yang berkisar antara 6-89 persen.

Meski dikatakan belum parah, kerusakan ginjal pada stadium dua semakin terlihat. Selain itu, ditemukan pula protein di dalam urin.

Perubahan gaya hidup seperti pada penderita stadium satu masih dapat diaplikasikan pada tahap 2.

Anda juga disarankan tetap konsultasi dengan dokter apabila memiliki penyakit lain yang memicu gagal ginjal kronis.

Penyakit-penyakit tersebut contohnya, jantung, peradangan, dan kelainan darah.

Stadium 3

Stadium 3 gagal ginjal ditunjukan dengan LFG antara 30-59 persen. Penyakit ginjal stadium 3 bisa dibagi menjadi stadium 3a dan 3b.

Mengukur jumlah limbah dalam tubuh dengan tes darah dapat menentukan apakah Anda berada di stadium 3a atau 3b.

Beragam gejala mulai dirasakan para penderita gagal ginjal pada stadium ini. Gejala tersebut misalnya:

Stadium 4

Pada stadium 4, ginjal penderita sudah tidak berfungsi dengan baik bahkan dapat dibilang efektivitasnya sangat rendah.

Laju filtrasi glomerulus ginjal pada stadium 4 berada di angka 15-29 persen. Tak heran, kondisi ini dapat membuat pasien mengalami komplikasi berikut:

  • anemia
  • tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • penyakit tulang

Pada stadium 4, penderita harus segera mendapat penanganan dan pengobatan yang sesuai. Hal ini berguna untuk memperlambat kerusakan ginjal.

Stadium 5

Pada stadium 5, ginjal memiliki nilai LFG di bawah 15 persen dan hampir tidak berfungsi.

Gejala hilangnya fungsi ginjal akan terlihat jelas, seperti muntah dan mual, kesulitan bernapas, dan gatal-gatal pada kulit.

Pada stadium 5, penderita sakit ginjal memerlukan cuci darah secara teratur atau transplantasi ginjal.

Pengobatan gagal ginjal

Beberapa pilihan pengobatan tersedia untuk pasien gagal ginjal. Perawatan direkomendasikan oleh dokter, berdasarkan penyebab dan stadium gagal ginjal.

1. Dialisis

Dialisis merupakan proses penyaringan dan memurnikan darah menggunakan mesin.

Mesin tersebut berperan sebagai ginjal buatan. Itu artinya, dialisis memiliki fungsi untuk mengeluarkan produk limbah dalam darah, seperti urea, kreatinin, kalium, dan cairan lain sejenisnya.

Penderita gagal ginjal yang melakukan terapi dialisis, biasanya juga disarankan untuk diet rendah kalium dan rendah garam (natrium).

Dialisis tidak menyembuhkan gagal ginjal, tetapi dapat memperpanjang hidup Anda jika dilakukan secara teratur.

2. Transplantasi ginjal

Pilihan pengobatan lain adalah transplantasi atau pencangkokan ginjal.

Seseorang yang melakukan transplatasi ginjal tak perlu lagi cuci darah. Hal ini karena ginjal dapat kembali bekerja normal sepenuhnya.

Kendati begitu, Anda bisa saja membutuhkan waktu lama untuk mencari donor ginjal yang tepat.

Kemudian setelah operasi, pasien diwajibkan konsumsi obat imunosupresan untuk menekan kerja sistem kekebalan tubuh.

Kekebalan tubuh yang kuat dapat membantu tubuh beradaptasi dengan ginjal baru.

3. Perubahan pola makan

Konsumsi makanan bergizi dan cukupi kebutuhan cairan dapat membuat Anda terhindar dari berbagai penyakit, termasuk gagal ginjal.

Selain itu, ada beberapa hal yang wajib Anda perhatikan yaitu sebagai berikut:

  • Membatasi natrium dan kalium. Catat atau takar berapa banyak makanan mengandung natrium dan kalium yang Anda konsumsi. Usahakan untuk makan kurang dari 2.000 miligram natrium (garam) dan kalium per hari.
  • Batasi fosfor. Seperti natrium dan kalium, ada baiknya membatasi jumlah fosfor yang Anda makan dalam sehari. Batas asupan fosfor yaitu 1000 miligram.
  • Ikuti pedoman konsumsi protein. Pada beberapa kasus penyakit ginjal awal hingga sedang, Anda mungkin disarankan untuk mengurangi konsumsi protein. Namun, pada stadium akhir, Anda mungkin akan dianjurkan makan lebih banyak protein.

https://health.kompas.com/read/2022/07/17/140000468/stadium-dan-pengobatan-gagal-ginjal

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke