KOMPAS.com - Membayangkan sesuatu yang belum tentu terjadi merupakan hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang.
Namun, jika sesuatu yang dibayangkan tersebut sangat bertolak belakang dengan kenyataan dan tidak bisa dianggap benar secara umum bisa jadi itu adalah salah satu tanda gangguan delusional.
Gangguan delusional sendiri didefinisikan oleh Healthline sebagai kepercayaan palsu yang dianut oleh seseorang.
Berbeda dengan khayalan biasa, gangguan delusional yang dimiliki oleh seseorang lebih kuat dan bisa menjadi sesuatu yang permanen.
WebMD juga menjelaskan bahwa delusional masuk ke dalam kategori gangguan mental meskipun sesuatu yang dipercaya oleh seseorang tersebut cukup rasional.
Tidak hanya itu aja, gangguan delusional tersebut juga biasanya dipengaruhi oleh persepsi atau pengalaman masa lalu yang salah.
Tetapi, persepsi atau pengalaman masa lalu tersebut tidak benar sama sekali atau dilebih-lebihkan.
Karena delusinya ini, seseorang cenderung tidak fokus pada kegiatan sehari-harinya sehingga cukup mengganggu aktivitas.
Berikut adalah 4 jenis gangguan delusional yang mungkin dirasakan oleh seseorang.
1. Erotomania
Menurut WebMD, erotomania adalah salah satu jenis gangguan mental yang membuat penderitanya percaya bahwa orang lain menyukai si penderita tersebut.
Healthline menambahkan bahwa orang lain yang dimaksud adalah orang yang cukup berpengaruh, seperti selebriti, politikus, atau mungkin orang yang sangat terkenal dalam kehidupan sosial.
Seseorang yang mengalami kondisi ini percaya bahwa orang yang menyukainya tersebut ingin mengirimkan pesan rahasia melalui segala aktivitasnya meskipun tidak ada bukti yang nyata.
Kondisi ini dikatakan sebagai kondisi yang cukup jarang terjadi dan juga dikenal sebagai sindrom De Clérambault.
Karena kondisi ini melibatkan orang-orang yang sulit untuk dijangkau oleh penderita, maka biasanya penderita akan mencoba untuk menghubungi orang tersebut.
Pada akhirnya, Cleveland Clinic menyebut bahwa penderita erotomania juga disebut sebagai penguntit atau stalker.
2. Magalomania
Melansir Healthline, megalomania adalah kepercayaan palsu yang dimiliki oleh seseorang.
Kepercayaan tersebut bisa berupa kekuatan super yang dimiliki atau merasa seolah dirinya adalah selebriti atau bahkan seorang pemuka agama.
WebMD juga menambahkan bahwa penderita megalomania percaya bahwa keberadaannya sangat penting karena bisa membantu perkembangan kehidupan manusia.
Orang-orang yang menderita megalomania tidak percaya dengan adanya fakta yang sangat bertentangan dengan delusi yang dimiliki tersebut.
Bahkan menurut Medical News Today, seseorang yang mengalami kondisi ini akan cenderung menjauhi atau marah kepada orang lain jika orang lain tersebut tidak memiliki kepercayaan yang sama dengan dirinya.
3. Cemburu
Memiliki rasa cemburu kepada pasangan merupakan hal yang manusiawi.
Namun, ketika rasa cemburu tersebut membuat seseorang sangat terobsesi terhadap pasangannya bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut menderita cemburu yang berlebihan atau Gangguan Cinta Obsesif (OLD).
WebMD juga menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki perasaan cemburu yang berlebih juga cenderung tidak percaya dengan pasangannya.
Karena alasan inilah, seseorang jadi ingin melindungi orang lain secara berlebihan, bahkan akan cenderung mengaturnya.
Rasa cemburu yang dimiliki ini berbeda dengan rasa cemburu biasa karena penderita tidak akan penolakan dan membuat kondisi penderita semakin parah.
4. Persekutorik
Menurut Healthline, seseorang yang memiliki delusi persekutorik akan cenderung percaya bahwa orang lain berusaha untuk menyakitinya.
Meskipun tidak ada bukti yang nyata, orang yang menderita persekutorik akan percaya bahwa hal tersebut benar.
Kepercayaan ini akan sangat mengganggu kegiatannya sehari-hari karena ketakutan yang terus-menerus dirasakan.
Bahkan karena hal tersebut, si penderita gangguan delusional ini akan melaporkan kekhawatirannya kepada pihak berwenang secara konstan.
https://health.kompas.com/read/2022/08/16/090000868/mengenal-4-jenis-gangguan-delusional-termasuk-cemburu