KOMPAS.com - Ada sekitar 80 penyakit autoimun, tetapi tidak semua dapat mempengaruhi anak-anak.
Mengutip Mom Junction, penyakit autoimun pada anak mungkin terkait dengan faktor genetik, lingkungan, dan hormonal.
Kondisi autoimun dapat berkembang saat sistem imun tubuh salah mengartikan dan menyerang sel atau jaringan sehat dalam tubuh sebagai antigen atau benda asing.
Jenis-jenis
Mengutip Mom Junction, penyakit autoimun pada anak terbagi dalam dua kategori, yaitu lokal dan sistemik.
Penyakit lokal memengaruhi organ tertentu, seperti hati, tiroid, dan kelenjar adrenal.
Sementara, penyakit autoimun sistemik menyebar ke beberapa organ dari kulit ke ginjal dan jantung.
Penyakit autoimun dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh anak Anda, meliputi:
Mengutip buku "Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana" (2022) oleh Yan Sartika, SST.,M.Keb dkk, sekitar 25 persen anak yang mengidap salah satu penyakit autoimun akan mengalami sakit autoimun lainnya.
Berikut jenis-jenis penyakit autoimun pada anak yang bisa terjadi:
1. Penyakit addison
Penyakit addison ini menyerang kelenjar adrenal yang menyebabkan tubuh si kecil tidak dapat menghasilkan hormon kortisol.
Jenis penyakit autoimun pada anak ini ditandai beberapa gejala berikut:
2. Lupus
Lupus sering terjadi pada anak usia 9-15 tahun.
Jenis penyakit autoimun pada anak ini dapat memengaruhi hampir semua organ tubuh si kecil.
Gejala yang bisa timbul dari jenis penyakit autoimun ini meliputi:
3. Hepatitis autoimun
Penyakit hepatitis autoimun terjadi akibat sistem imun tubuh anak secara spesifik menyerang hatinya.
Penyakit ini dapat terjadi pada masa anak-anak atau remaja. Gejala dari jenis penyakit autoimun pada anak ini meliputi:
4. Penyakit crohn
Penyakit crohn merupakan peradangan pada saluran pencernaan (usus halus dan usus besar).
Gejala dari jenis penyakit autoimun pada anak ini meliputi:
5. Multiple sclerosis
Multiple sclerosis secara spesifik menyerang sistem saraf pusat anak.
Umumnya, anak yang menderita jenis penyakit autoimun ini berisiko mengalami cacat fisik sejaka usia dini.
Gejala penyakit autoimun pada anak ini meliputi:
6. Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes mellitus tipe 1 termasuk jenis penyakit autoimun pada anak yang menyebabkan kerusakan sel pankreas.
Gejala diabetes mellitus tipe 1 pada anak meliputi:
7. Juvenile dermatomyositis
Penyakit autoimun anak ini merupakan peradangan yang terjadi pada otot, kulit, dan pembuluh darah.
Gejala juvenile dermatomyositis yang terjadi pada si kecil ini berupa kelemahan pada otot leher, otot bahu, dan panggul.
Anak yang mengalami penyakit ini dapat kesulitan saat menaiki tangga, bangun dari kursi, atau menyisir rambutnya sendiri.
8. Juvenile idiopathic arthritis
Juvenile idiopathic arthritis merupakan jenis penyakit autoimun yang sering dijumpai pada anak dan remaja.
Anak yang menderita penyakit ini memiliki sistem imun yang menyerang sendi-sendi tubuh, sehingga ia akan merasakan nyeri saat menggerakannya.
Gejala lainnya dari jenis penyakit autoimun pada anak ini meliputi:
9. Skleroderma
Skleroderma merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan kelainan jaringan ikat tubuh dan berdampak pada sendi, kulit, dan organ tubuh.
Gejala penyakit autoimun pada anak ini bisa meliputi:
10. Psoriasis
Psoriasis merupakan penyakit autoimun pada anak yang umumnya terjadi karena infeksi bakteri di kulit.
Anak-anak yang mengalami psoriasis bisa disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit autoimun lainnya.
Penyakit autoimun lainnya yang bisa menjadi penyebab psoriasis terjadi, meliputi:
Gejala psoriasis bisa meliputi munculnya peradangan kulit maupun persendian.
https://health.kompas.com/read/2022/09/11/090000268/10-jenis-penyakit-autoimun-pada-anak-yang-harus-diwaspadai