Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Paracetamol, Begini Penanganan Pertama saat Anak Demam

KOMPAS.com - Beberapa orangtua mungkin segera mencari obat paracetamol cair saat anaknya demam. Padahal, penanganan pertama saat anak demam dapat dilakukan dengan cara sederhana ala rumahan.

Sebagaimana diketahui, demam merupakan salah satu gangguan kesehatan yang mengancam si kecil di musim hujan.

Anak dikatakan mengalami demam apabila mengalami kenaikan suhu tubuh hingga berkisar 38 derajat celcius atau lebih.

Peningkatan suhu pada tubuh si kecil kebanyakan membuat mereka tak nyaman dalam beraktivitas, susah tidur, hingga rewel. Terlebih, demam juga dapat disertai gejala lain, yaitu:

  1. sakit kepala
  2. berkeringat
  3. menggigil dan kedinginan, meski suhu tubuh panas
  4. kurang napsu makan
  5. lesu
  6. volume urine berkurang

Penyebab demam

Ada dua penyebab demam yaitu bakteri dan virus. Anak-anak paling sering terserang demam karena virus yang mereda dalam waktu 3 hari.

Demam akibat virus terjadi ketika tubuh melawan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh virus, seperti penyakit usus, flu, atau pilek.

Sementara itu, demam akibat bakteri terjadi saat tubuh berperang melawan bakteri. Kondisi ini memang jarang terjadi, namun dapat berlangsung hingga 7 hari dan menyebabkan penyakit serius.

Selain itu, paracetamol juga dapat ditemukan dengan mudah, baik dengan resep dokter maupun dibeli di toko dan apotek.

Namun, baru-baru ini Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), merekomendasikan untuk mewaspadai dan menghindari sementara penggunaan obat paracetamol sirup.

Hal itu karena kasus gangguan ginjal akut pada anak di Gambia, Afrika Selatan yang diketahui bahwa paracetamol sirup mengandung etilen glikol, senyawa kimia penyebab gangguan ginjal akut pada anak.

Oleh sebab itu, orangtua dianjurkan tak langsung panik dan terburu-buru mencari paracetamol sirup saat anak mengalami demam. Ada beberapa cara alami yang bisa diterapkan sebagai penanganan pertama anak demam, yaitu:

  1. Kompres anak dengan air hangat atau membiarkan mereka berendam sejenak di air hangat
  2. Dorong si kecil untuk tetap mencukupi cairannya demi mencegah dehidrasi. Anda dapat menyiapkan air putih, larutan elektrolit, jus buah, atau buah-buahan yang mengandung banyak air.
  3. Siapkan makanan hangat seperti sup atau rebusan kaldu. Usahakan mereka tetap mendapat asupan, meski napsu makan berkurang.
  4. Kenakan pakaian yang nyaman untuk si kecil, pastikan tidak terlalu tebal dan menyerap keringat.
  5. Jaga suhu ruangan, terutama kamar si kecil agar tetap sejuk dan nyaman. Anda dapat menggunakan kipas angin untuk menjaga sirkulasi udara, namun jangan diarahkan langsung ke anak.
  6. Biarkan si kecil tetap melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan ke ruang keluarga untuk menonton televisi atau membaca buku.

Kapan harus ke dokter?

Beberapa anak mungkin akan membaik setelah orangtua melakukan langkah-langkah pertolongan pertama seperti yang disebutkan pada butir di atas.

Namun, ada beberapa tanda bahaya yang perlu diwaspadai para orangtua, antara lain:

Jika si kecil mengalami tanda-tanda di atas, orangtua dianjurkan segera mendatangi layanan kesehatan atau dokter spesialis anak.

Anak-anak nantinya akan menerima pengobatan sesuai rational use of medicine (RUM), yaitu:

  • sesuai dosis
  • sesuai indikasi
  • dalam jangka waktu yang cukup
  • dengan harga terjangkau

https://health.kompas.com/read/2022/10/19/150000668/bukan-paracetamol-begini-penanganan-pertama-saat-anak-demam

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke