Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Tanda-tanda Henti Jantung Mendadak, Pantang Disepelekan

KOMPAS.com - Henti jantung mendadak adalah kondisi yang mengancam jiwa karena jantung berhenti bekerja.

Saat jantung berhenti, organ tersebut tak lagi memompa darah. Kondisi ini mengakibatkan organ di seluruh tubuh lama kelamaan ikut mati karena kekurangan oksigen.

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami henti jantung, yaitu:

Sebagian besar kasus henti jantung mendadak memang tidak menunjukkan gejala tertentu, namun tidak berarti tanpa tanda apa pun.

Mengutip Cleveland Clinic, berikut enam tanda-tanda yang dapat dirasakan sebelum henti jantung mendadak:

1. Pingsan (hilang kesadaran)

Pingsan kondisi saat seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran dalam beberapa waktu. Pingsan disebabkan oleh penurunan aliran darah ke otak secara tiba-tiba.

Selain itu, pingsan juga sering dialami seseorang yang:

  • kepanasan atau kurang udara segar
  • berada di kerumunan yang sesak
  • kondisi medis terkait penyakit jantung, anemia, diabetes, atau gangguan irama jantung
  • kejang
  • Sebelum pingsan, seseorang kemungkinan mengalami beberapa gejala, antara lain:
  • pusing, pucat
  • badan lemas, cenderung limbung
  • berkeringat
  • gangguan penglihatan

2. Jantung berdebar

Jantung berdebar adalah kondisi ketika seseorang merasakan sensasi jantungnya berdenyut terlalu kuat, cepat, atau tidak beraturan.

Jantung berdebar merupakan hal yang biasa dialami dan umumnya tidak berbahaya. Hal ini dapat disebabkan berbagai faktor seperti makanan atau minuman hingga suplemen yang dikonsumsi.

Akan tetapi, jantung berdebar juga dapat menjadi indikator kondisi lain yang segera memerlukan bantuan medis, seperti kasus henti jantung mendadak.

3. Nyeri dada

Nyeri dada merupakan kondisi tak nyaman di area dada, termasuk nyeri ringan, perasaan tertekan atau terbakar, nyeri yang menusuk tajam, dan nyeri yang menjalar ke leher atau bahu.

Selain menandakan henti jantung mendadak, nyeri dada juga bisa disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit. Contohnya, angkat berat, trauma dada, atau menelan sepotong makanan besar.

4. Pusing

Serangan jantung atau henti jantung mendadak dapat ditandai dengan sakit kepala atau pusing sehingga tubuh pun menjadi lemas.

Hal ini disebabkan oleh jantung yang kesulitan dalam memompa darah sehingga peredaran darah menuju ke bagian kepala terhambat.

Sesak napas sering dikaitkan dengan masalah jantung dan paru-paru. Selain itu, sesak napas juga dapat terjadi karena asma, alergi, gangguan cemas, olahraga berat, hingga pilek.

6. Mual dan muntah

Mual dan muntah bukanlah penyakit, melainkan gejala dari berbagai kondisi, seperti flu perut, keracunan makanan, cedera otak, radang usus buntu, dan migrain.

Mual dan muntah juga bisa menjadi gejala penyakit yang lebih serius seperti serangan jantung, henti jantung, gangguan ginjal atau hati, gangguan sistem saraf pusat, tumor otak, hingga kanker.

Penanganan henti jantung

Henti jantung dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit, sehingga diperlukan pertolongan medis sesegera mungkin.

Petugas medis biasanya akan melakukan resusitasi jantung paru-paru atau CPR sebagai Pertolongan pertama Bantuan Hidup Dasar pada orang yang mengalami henti napas (henti jantung) karena sebab-sebab tertentu.

Melansir MedlinePlus, CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali dengan melakukan beberapa teknik pemijatan atau penekanan pada dada.

Kemudian, orang yang mengalami henti jantung akan dirawat dengan alat yang disebut defibrillator saat tiba di fasilitas kesehatan atau rumah sakit.

Defribilator adalah alat yang dapat menganalisis irama jantung secara otomatis dan mengejutkan jantung hingga berdetak kembali.

https://health.kompas.com/read/2022/10/30/223000368/6-tanda-tanda-henti-jantung-mendadak-pantang-disepelekan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke